Tag: Bunga

Guru Besar UNM Dikukuhkan: Prof Bunga Papar Pembelajaran Hypermedia, Prof Pince Temukan Senyawa Antikanker dari Tumbuhan Endemik Sulawesi

FAJAR, MAKASSAR-Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengukuhkan dua guru besar. Prof Pince Salempa, Guru Besar dalam bidang ilmu Kimia dan Prof Bunga Dara Amin, Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Fisika). Keduanya dikukuhkan di Ballroom Theater Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar, Kamis, 24 November 2022.

Prof Bunga Dara Amin memaparkan, hasil penelitiannya terkait pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis hypermedia dan pengaruhnya terhadap keterampilan pemecahan masalah mahasiswa.

Penelitiannya ini memperlihatkan, penguatan dan kecerdasan yang berbeda diakibatkan karena gaya belajar yang juga beraneka ragam atau berbeda. “Salah satunya diperlihatkan perbedaannya pada manusia yang belajar dengan memakai teknologi interaktif yang disebut pembelajaran dengan hypermedia,” ucapnya.

Kata Prof Bunga Dara Amin, pembelajaran dengan hypermedia merupakan bentuk media yang terbaru dan pelopor revolusi pembelajaran. Ada penggabungan antara hipertext dan teknologi multimedia interaktif. Hal ini memperlihatkan cara belajar tidak hanya menggunakan teks, tetapi juga grafik video dan audio.

Oleh karena itu, kata dia, walaupun melalui telepon dan sambungan kabel media, penggunaan hypermedia akan bermanfaat jika didukung oleh perangkat pembelajaran.

Sementara Prof Pince Salempa memaparkan hasil penelitiannya terkait Kolaborasi Senyawa antikanker dari tumbuhan endemik hutan tropis Sulawesi. Ia menjelaskan pengembangan obat-obatan dan bahan alam sangat potensial, di Sulawesi. Sebab memiliki iklim tropis, jadi ketika tumbuhan ini di ramu menjadi obat-obatan.

Hasilnya, tanaman yang tumbuh di iklim tropis mempunyai kemampuan merekayasa beraneka ragam senyawa kimia. “Begitu juga senyawa kimia alami, berpotensi sebagai insektisida antibumi dan antikanker. Makanya salah satu wilayah yang menjadi target penelitian herbal adalah tumbuhan hutan tropis di Sulawesi khususnya Sulawesi Barat,” ucapnya.

Prof Pince menyebutkan, di gunung Mandala dengan ketinggian 4.700 meter dari permukaan laut yang terletak di wilayah Kabupaten Mamuju, menyimpan potensi tumbuhan obat herbal. “Tumbuhan inilah yang bisa dibuatkan dalam Senyawa antikanker dari tumbuhan endemik hutan tropis Sulawesi,” ucapnya.

Rektor UNM, Prof Husain Syam menyampaikan gelar sebagai guru besar adalah sebuah pencapaian jabatan akademik tertinggi yang semua dosen di setiap perguruan tinggi sangat berharap bisa mendapatkannya.

Guru besar di bidang pertanian ini mengatakan, pengukuhan kedua guru besar tersebut tentu akan menambah energi dan semangat baru bagi Fakultas Matematika dan IPA, khususnya pada prodi fisika dan kimia.

“Tentunya gelar ini tidak langsung dicapai, ada proses yang membutuhkan waktu panjang. Saya selaku Rektor dengan pencapaian guru besar ini juga mendorong semangat pada dosen lain dalam mempersiapkan diri menuju gelar profesor,” terangnya.

Apalagi, di UNM sendiri sudah ada program percepatan guru besar yang menggelontorkan dana sebagai acuan dalam melakukan perubahan dengan menambah para ilmuwan atau calon guru besar di perguruan tinggi. (wis/*)

Warga Karawang Temukan Bunga Bangkai di Pekarangan Rumah

Karawang

Warga di Kabupaten Karawang dihebohkan dengan penemuan setangkai tumbuhan berupa bunga bangkai.

Bunga yang diketahui bernama latin Amorphophallus paeoniifolius ini pertama kali ditemukan oleh Jaja (50) di dekat pemakaman Gang Mushola, Dusun Jatimulya, Desa Klari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, pada Sabtu (19/11/2022).

“Lokasinya dekat makam. Saya lihat bunga ini waktu lagi mau nyari burung,” ungkap Jaja saat dikonfirmasi, Senin (21/11/2022).



Dituturkan Jaja, bunga bangkai tersebut diperkirakan sudah tumbuh sejak beberapa hari lalu, karena ukurannya sudah makin membesar.

“Sepertinya tumbuh sudah beberapa hari, sekarang makin besar. Banyak juga warga yang penasaran datang ke lokasi untuk melihat bunga itu,” kata dia.

Seperti namanya, bunga bangkai tersebut, kata Jaja, juga mengeluarkan bau tak sedap. Sebelumnya Jaja dan warga lain mengira bau itu datang dari bangkai binatang di sekitar lokasi tersebut.

“Awalnya saya dan warga lain mengira bau itu dari bangkai binatang, mungkin orang buang tikus atau apa. Setelah ditelusuri ternyata bunga bangkai yang langka,” ungkapnya.

Hingga kini, bunga bangkai tersebut masih tumbuh di lokasi dekat pemakaman, “Bunga itu belum diapa-apain, paling kita lapor ke aparat barangkali mau dipindahkan karena katanya ini bunga langka,” katanya.

Walau berbau namun, jenis bunga bangkai ini dapat dikonsumsi. Suweg atau nama lain dari Amorphophalus ini dikenal memiliki umbi yang memiliki serat yang tinggi.

(yum/yum)

5 Tumbuhan Langka di Indonesia, Miliki Kayu Terkuat Hingga Bunga Terindah

VIVA Digital – Indonesia merupakan negara yang dikaruniai kekayaan flora. Dengan dukungan iklim tropis, berbagai tumbuhan mudah tumbuh di negeri ini. Sayanganya tidak semua tumbuhan dapat lestari, karena beberapa diantaranya telah masuk ke dalam deretan tanaman langka atau terancam punah.

Soal Keragaman flora, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-2 di dunia setelah Brasil. Menakjubkan, bukan? Hampir semua tipe ekosistem ada di bumi Nusantara ini, mulai dari ekosistem sub-alpin di pegunungan, ekosistem pantai, ekosistem hutan tropis hingga ekosistem gumuk pasir.

Flora Garden, Macau.

Hutan tropis ini menjadi habitat dari sebagian besar populasi spesies dari 17 persen spesies flora fauna dunia yang ada di Indonesia. Lalu, tanaman apa saja yang merupakan bagian dari Tumbuhan langka di Indonesia? Simak ulasan VIVA kali ini sebagai berikut.

1. Tumbuhan Langka Kantong Semar

Kantong Semar di Raja Ampat

Kantong Semar di Raja Ampat

Namanya memang unik, selain dari nama yang unikternyata  bentuknya pun unik dengan tampilan mengantong dan mengembang di bagian kelopaknya. Oleh karenanya, banyak yang mengatakan tanaman ini mirip dengan tokoh pewayangan Semar dengan perut buncitnya. Lantaran itulah, tanaman ini diberi nama kantong semar.

Meski kondang sebagai Kantong Semar, tapi tanaman ini juga punya sejuta nama di berbagai belahan bumi Indonesia. Di Riau dan Kalimantan Barat disebut periuk monyet, di Jambi kantong beruk , di Bangka ketakung, serta sorok raja mantri untuk orang Jawa Barat.

Di dalam dunia ilmiah atau akademik, kantong semar dikenal dengan nama nepenthes yang artinya sebuah gelas anggur.

Kantong pada Kantong Semar bukan sembarang kantong dan pajangan belaka, melainkan punya kegunaan penting sebagai lubang untuk menangkap serangga. Keelokan perut buncit nepenthes seolah mampu menangkap lalat, semut, atau laron agar terjerumus ke dalam lubangnya.

Bunga Bangkai.

Bunga ini punya ciri khas yang berbeda dengan jenis bunga lainnya. Kalau bunga-bunga lain memiliki warna yang indah menarik mata dan berbau harum semerbak, bunga ini justru memancarkan aroma busuk seperti bau bangkai. Bunga ini juga tidak dapat dipetik karena posturnya yang besar dan merupakan bunga tertinggi di dunia.

Info menariknya, bunga ini tidak hanya terdiri dari satu spesies saja. Tercatat, ada sekitar 170 spesies Bunga Bangkai di dunia. Bunga ini juga menjadi tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.

Bunga Bangkai ditemukan di perbukitan Tapanuli Tengah.

Bunga Bangkai ditemukan di perbukitan Tapanuli Tengah.

Menurut situs Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Indonesia sendiri ada beberapa spesies bunga bangkai yang terkenal.

Diantaranya Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus titanum), Bunga Bangkai Raksasa Sumatera (Amorphophallus gigas), Bunga Bangkai Jangkung (Amorphophallus decussilvae), Suweg (Amorphophallus campanulatus) dan Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus).

Sedangkan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dapat dijumpai Bunga Bangkai Jangkung. Bunga ini merupakan salah satu jenis flora baru yang ditemukan di gunung Ciremai.

3. Tumbuhan Langka Daun Payung

Kaktus Kipas Raksasa

Daun payung, daun Sang, atau Salo adalah sejenis palem yang mempunyai daun yang besar, lebar, dan relatif kuat. Biasanya tumbuh tunggal terdiri dari 20-30 daunan. Dinamai karena daunnya yang raksasa, berapa panjangnya?

Ternyata panjang daunnya bisa mencapai 2,5 meter loh! Warna daun raksasa ini hijau dengan tepi daun bergerigi. Tumbuhan langka Daun Payung banyak tumbuh di Pulau Sumatera dan memiliki sebaran terbatas dari Sumatera bagian utara hingga Riau.

Bahkan karena ukurannya yang super lebar, masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh memanfaatkan daun ini untuk atap dan dinding pondok.

4. Tumbuhan Langka Cendana

Cendana (chandan) bubuk

Pohon cendana menghasilkan kayu yang tergolong ke dalam kelompok kayu mewah dan memiliki kekhasannya. Ciri khas dari kayu cendana bisa menghasilkan minyak atsiri dengan aroma spesifik. Asal tahu saja, hampir seluruh batang dan akar pohon cendana dapat dimanfaatkan untuk bahan kerajinan furnitur, minyak, dan obat-obatan.

Tumbuhan ini kebanyakan hidup di daerah cendana Nusa Tenggara Timur. Keunggulan kayu dari Pohon Cendana adalah kadar minyak dan produksi kayu teras yang lebih tinggi dan dianggap terbaik di dunia. Dengan beberapa keunggulannya, Cendana memiliki nilai jual yang tinggi. Karena nilai ekonominya yang cukup tinggi, Cendana pernah menjadi komoditas primadona di negeri ini.

Anggrek Hitam

Anggrek Hitam

Photo :

  • http://www.candiorchid.com

Dinamakan Anggrek Hitam karena kelopak bunganya berwarna hitam dan mengeluarkan bau semerbak yang wangi. Anggrek Hitam mengalami ancaman kepunahan. Sehingga berdasarkan PP No. 7 TH 1999, Anggrek Hitam menjadi salah satu tanaman yang dilindungi di Indonesia.

Kurang lebih sekitar 200 spesiesnya tersebar dari Asia sampai kepulauan Pasific. Wilayah penyebarannya mulai dari Himalaya, Kalimantan, dan Sumatera.Beruntung, Kebun Raya Bogor telah berhasil membudidaya Anggrek Hitam. Koleksi Anggrek Hitam yang dikonservasi Kebun Raya Bogor berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, dan Riau.