Tag: Contohnya

7 Ciri Tumbuhan Berbiji Tertutup dan Contohnya di Sekitar Kita

Tumbuhan berbiji tertutup disebut juga angiospermae.

Sophy Chen/pexels

Tumbuhan berbiji tertutup disebut juga angiospermae.

Bobo.id – Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) adalah salah satu jenis tumbuhan berdasarkan letak bakal bijinya. 

Angiospermae ini merupakan kebalikan dari tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) yang bijinya tidak terlindungi daun tumbuhan. 

Biji merupakan organ generatif pada tumbuhan, yang digunakan untuk perkembangbiakan tumbuhan. 

Fungsi dari biji tumbuhan yaitu penyimpan cadangan makanan, alat perkembangbiakan, dan pembentuk tumbuhan baru. 

Pada pelajaran IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar, kita harus menyebutkan ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup.

Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!

Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji Tertutup

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tumbuhan berbiji tertutup merupakan salah satu dari sekitar 300.000 spesies tumbuhan berbunga. 

Angiospermae mewakili sekitar 80 persen dari semua tanaman hijau, yang ovula atau sel telurnya berkembang menjadi biji dalam rongga tertutup. 

Angiospermae dapat mengembangkan jaringan pembuluh xylem dan floem untuk memindahkan air dan nutrisi ke seluruh area tumbuhan. 

Adapun ciri-ciri dari tumbuhan berbiji tertutup atau angiospermae adalah sebagai berikut. 

Baca Juga: Contoh Perubahan Energi Kimia yang Terjadi di Sekitar Kita, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News




PROMOTED CONTENT


Video Pilihan


Simbiosis Amensalisme: Pengertian dan Contohnya



Jakarta

Simbiosis amensalisme mungkin jarang didengar dibandingkan dengan simbiosis mutualisme, parasitisme, hingga komensalisme. Namun dalam dunia biologi, ternyata ada simbiosis amensalisme. Seperti apa contohnya?

Mengutip dari buku Ekologi Hutan Indonesia oleh Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS, simbiosis amensalisme adalah hubungan antara dua spesies di mana spesies yang satu dirugikan (tetapi sesaat) tetapi spesies lain tidak dirugikan (netral). Amensalisme adalah persaingan dalam bentuk yang lemah.

Contoh dari simbiosis amensalisme, berupa Allelopathy (alelopati) yaitu pengaruh merugikan baik langsung maupun tak langsung dari suatu tumbuhan terhadap tumbuhan lain melalui produksi senyawa kimia.

Dalam hal ini, bahan kimia di kategorikan sebagai:

1. Autotoxic (bahan penghambat) terhadap:
– Anakan sendiri
– Individu lain sejenis

2. Autotoxic (bahan penghambat) terhadap individu lain jenis berbeda

Dikutip dari buku Teknologi Pengendalian Gulma oleh Abdul Rahim, cara tanaman melepaskan bahan kimia (bahan alelopati) adalah melalui:

a. Pencucian daun/batang oleh air hujan

Beberapa senyawa alelokimia yang dapat tercuci oleh air hujan dari tumbuhan antara lain gula, asam-asam organic, asam-asam amino, pektat.

Di Indonesia gulma yang terbentuk hasil cucian daunnya menghambat pertumbuhan tanaman adalah Imperata cylindrica dan Cyperus rotundus.

b. Bahan tanaman yang jatuh sebagai serasah yang menjadi humus dalam tanah

Tumbuhan yang mati akan mengalami pembusukan sehingga permeabilitas sel-selnya hilang, akibatnya senyawa alelokimia yang terdapat dalam jaringan tumbuhan mudah lepas dan menghambat pertumbuhan tanaman

Selain, itu mikroorganisme yang berada di rizosfer dapat meningkatkan produksi senyawa alelokimia karena terjadi pemecahan secara enzimatis polimer-polimer yang terdapat dalam jaringan tumbuhan

c. Gas yang menguap dari permukaan tanaman

Senyawa alelokimia yang diisolasikan dari tumbuhan tersebut telah diidentifikasi sebagai senyawa golongan terpenoid, sebagian besar monoterpen dan seskuiterpen.

Kemudian senyawa akan diserap akar tanaman di sekitarnya dalam bentuk uap atau embun yang masuk ke dalam tanah. Kondisi ini mengakibatkan bisa menghambat pertumbuhan tanaman.

d. Eksudat akar

Larutan yang digunakan untuk menumbuhkan suatu jenis gulma, kemudian digunakan untuk menumbuhkan suatu jenis tumbuhan ternyata terdapat aktivitas alelopati atau terjadi penghambat pertumbuhan tanaman.

3. Bahan kimia alelopati di antaranya adalah phenolic, terpeties, alkaloids, nitrit difenol, asam benzoate, fenin, sulfida.

Pengaruh Alelopati dari Simbiosis Amensalisme

Senyawa alelopati juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui berbagai cara seperti dikutip dari buku Peningkatan Produksi, Manfaat Sustainability Biodiversitas Tanaman Indonesia Volume I oleh Dewan Guru Besar IPB, yakni:

1. Berpengaruh terhadap penyerapan hara
2. Penghambatan pembelahan sel
3. Penghambatan pertumbuhan tumbuhan
4. Penghambat aktivitas fotosintesis
5. Pengaruh terhadap respirasi
6. Penghambat aktivitas enzim

Pengaruh yang dihasilkan oleh alelopati berbeda-beda tergantung pada spesies, kultivar atau bagian tanaman dalam satu varietas.

Contoh Simbiosis Amensalisme

Berikut beberapa contoh dari simbiosis amensalisme, seperti dikutip dari buku Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dan Kehidupan oleh Ahmad Syauqi; buku Intisari Pengetahuan Alam Lengkap oleh Tetty Yulliawati, SP; dan Ekosistem: Modul Inkuiri Berbasis Potensi Dan Kearifan Lokal oleh Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti, antara lain:

1. Gulma Salvia sp yang mengeluarkan alelopati sehingga gulma lain tidak mampu tumbuh di wilayah tersebut.

2. Spesies jamur Penicillium notatum yang menghasilkan senyawa antibiotik dalam aktivitas metabolismenya atas ketersediaan zat nutrisi dalam suatu medium akan menghambat kehidupan bakteri.

3. Alang-alang mengeluarkan zat alelopati dalam tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya.

4. Akar tumbuhan Juglans nigra dan Eucalyptus globulus menghasilkan senyawa fenol sehingga mengganggu metabolisme tumbuhan lain di sekitarnya.

Nah, itulah informasi mengenai simbiosis amensalisme yang ternyata ada dan mempunyai keterkaitan dengan simbiosis alelopati. Selamat belajar ya detikers!

Simak Video “Mengapa Orang India Banyak yang Jadi Bos Teknologi? Ini Alasannya…
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)

Perubahan Kimia: Pengertian, Ciri dan Contohnya

Jakarta

Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan disebabkan adanya perubahan komposisi materi.

Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau pengurai suatu zat, sebagaimana dikutip dari buku Buku IPA Terpadu: Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum 2013 SMP Kelas VII oleh Rinawati.

Ciri-ciri Perubahan Kimia

Terdapat 4 macam perubahan kimia dikutip dari buku Rangkuman Lengkap Kimia; SMP / MTs kelas 7/8/9 oleh Tim Guru Indonesia dan repositori Kimia dari laman Kemdikbud, masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

1. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Perubahan Suhu

Proses perubahan suhu dibagi dua, yaitu:

a. Reaksi eksoterm, yakni reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor) sehingga meningkatkan suhu lingkungan. Contohnya: proses pembakaran petasan, pembuatan api unggun.

b. Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: peristiwa fotosintesis, di
mana tumbuhan menyerap kalor dari matahari.

2. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Warna

Terjadinya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi pada zat-zat yang bereaksi juga menunjukkan adanya perubahan kimia.

Contoh: perubahan warna pada kertas lakmus. Kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah saat dicelupkan kedalam larutan basa akan berubah menjadi biru.

3. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Gas

Terbentuknya gas pada proses reaksi adalah salah satu indikator perubahan kimia.

Contohnya: logam seng (Zn) yang direaksikan dengan larutan asam sulfat (H2SO4) akan terbentuk seng sulfat (ZnSO4) dan sejumlah gelembung-gelembung gas hidrogen.

4. Perubahan Kimia yang Dapat Menghasilkan Endapan

Produk dari zat-zat yang bereaksi jika terbentuk endapan maka termasuk perubahan kimia.

Contoh: perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan natrium klorida (NaCl) menghasilkan natrium nitrat (NaNO3) dan endapan berwarna putih perak klorida (AgCl).

Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut beberapa contoh perubahan kimia yang kita jumpai di keseharian hidup kita, seperti dikutip di buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII A oleh Agung Wijaya; Kimia SMP/MTs Kelas VII oleh Budi Suryantin; Seri Sains: Benda dan Sifatnya oleh Agus Riyadi; dan Top Pocket Master Book IPA SMP Kelas 7,8, & 9 oleh Winda Sutrisno:

1. Kertas yang dibakar menjadi abu. Setelah pemanasan berakhir, abu tidak akan berubah lagi menjadi kertas.

2. Pembusukan makanan yang tidak disimpan dengan baik.

3. Fermentasi pembuatan singkong dari tape dan beras ketan.

4. Penambangan emas dengan amalgamasi (melarutkan emas dengan raksa).

5. Elektrolisis yang menguraikan senyawa menjadi zat-zat penyusunnya, misalnya elektrolisis air yang menguraikan hidrogen dan oksigen.

6. Pembakaran bensin di dalam mobil dapat menghasilkan energi gerak sehingga mobil bisa berjalan.

7. Paku yang dibiarkan terlalu lama akan berubah berkarat. Hal ini disebabkan, udara lembab mengakibatkan besi (Fe) yang terkandung dalam paku akan bereaksi dengan oksigen dan berubah menjadi karat besi (Fe2O3).

8. Perubahan susu menjadi keju.

9. Luka yang diobati menggunakan alkohol terasa dingin dikulit. Ini disebabkan alkohol menyerap panas dikulit.

10. Gula pasir yang terbakar akan menghasilkan zat yang berwarna hitam dan berair. Zat yang berwarna hitam ini disebut dengan arang. Rasanya berubah menjadi pahit berbeda dengan rasa gula pasir yang manis.

11. Perubahan minyak goreng menjadi bau tengik. Minyak goreng mengandung asam lemak. Jika asam lemak ini bereaksi dengan oksigen, minyak goreng tersebut lama-kelamaan menjadi berbau tidak enak dan tidak baik untuk dikonsumsi.

Selamat belajar tentang perubahan kimia, detikers…

Simak Video “Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)

Hewan Omnivora: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Jakarta

Hewan omnivora adalah hewan pemakan segala. Dari tumbuhan, biji-bijian hingga daging bisa dilahap oleh hewan jenis ini.

Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, hewan omnivora biasanya akan mendominasi ekosistem. Kecuali jika ekosistem itu sedang terganggu.

Selain omnivora, terdapat pula hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Jika dilihat, hewan omnivora merupakan gabungan dari keduanya.

Ciri-ciri Hewan Omnivora

Setiap jenis hewan berdasarkan penggolongan makanannya, memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu sama lain. Ciri yang paling menonjol terletak pada gigi.

Jika hewan herbivora memiliki gigi khusus untuk memakan tumbuhan sementara hewan karnivora memiliki gigi yang dirancang untuk menyantap daging, maka hewan omnivora memiliki gigi yang sesuai dengan konsumsi kedua tumbuhan dan daging.

Dalam situs BBC disebutkan, gigi karnivora akan lebih tajam untuk melumat daging sementara gigi herbivora berbentuk gigi geraham tanpa gigi taring. Jika dibandingkan dengan gigi hewan omnivora, omnivora mempunyai gigi yang tajam di bagian depan dan datar di bagian belakang. Membuatnya mudah untuk mengunyah daging maupun tumbuhan.

Selain ciri-ciri di atas, ada ciri-ciri hewan omnivora yang perlu siswa ketahui, yakni:

  1. Memakan tumbuh-tumbuhan dan daging.
  2. Mempunyai pencernaan yang kompleks
  3. Mempunyai gigi yang tajam pada bagian depannya
  4. Mempunyai gigi datar pada bagian belakang
  5. Sebagian besar bukan merupakan hewan mamalia dan sebagian yang lain adalah mamalia
  6. Sebagian besar berkembang biak secara bertelur dan sebagiannya beranak.

Contoh Hewan Omnivora

Banyak hewan omnivora di sekitar kita. Agar lebih paham, berikut contoh-contoh hewan omnivora.

  1. Ayam
  2. Babi
  3. Bebek
  4. Beruang Hitam
  5. Burung Gagak
  6. Burung Jalak
  7. Hiu Kepala Sekop
  8. Ikan Piranha
  9. IkanLele
  10. Kura-kura
  11. Landak
  12. Rakun
  13. Simpanse
  14. Tikus
  15. Tupai

Nah, itulah pengertian, ciri-ciri serta contoh hewan omnivora di sekitar kita. Sudah paham, detikers?

Simak Video “Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium 0-4
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)

Tembang Macapat: Pengertian, Jenis-jenis, dan Contohnya

Jakarta

Dalam pagelaran wayang kulit kita sering mendengarkan tembang yang memiliki lirik bahasa Jawa. Salah satu tembang yang memiliki banyak tema adalah tembang macapat.

Tembang ini umumnya terdapat dalam karya-karya sastra klasik Jawa dari masa Mataram Baru. Adapun pada karya prosa, tembang macapat ini disebut gancaran. Meski begitu, saat ini isi dari karya sastra Jawa tidak lagi begitu.

Saat ini tembang macapat masih sering dilantunkan dalam acara-acara di Jawa. Namun, masih banyak anak muda yang tidak mengenal tembang asal Jawa yang satu ini.

Apa Itu Tembang Macapat?

Tembang macapat adalah langgam dan bisa juga merupakan lagu dalam bentuk yang tidak lazim. Tembang macapat biasa ada pada seni karawitan Jawa.

Istilah tembang macapat merupakan gabungan dari kata tembang dan macapat. Kata macapat sendiri bukan berasal dari bahasa Jawa Kuno, bahasa Jawa Tengahan atau Bahasa Kawi melainkan berasal dari bahasa Jawa Baru.

Tembang macapat merupakan jenis tembang yang sering digunakan dan diterapkan pada kitab yang terbit pada masa Jawa Baru, yakni selepas abad ke-16.

Jenis-Jenis Tembang Macapat

Mengutip buku Serat Kandha Suluk Tembang Wayang oleh Bram Palgunadi (2021), jenis dari tembang macapat ada 11, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pangkur

Pangkur berarti ekor yang kemudian diberi isyarat tut pungkur yang artinya mengekor. Tembang pangkur biasanya dibawakan dalam suasana seseorang ingin memberikan nasehat kehidupan kepada orang lain supaya bisa menempuh hidup baik dan bermanfaat.

2. Maskumambang

Maskumambang memiiki arti punggawa yang melaksanakan upacara Shamanistis. Tembang maskumambang biasanya dibawakan untuk menunjukkan suasana haru, memukau, mempesona atau memikat hati. Acara-acara tersebut misalnya kelahiran bayi yang sangat didambakan.

3. Sinom

Sinom bisa diartikan sebagai daun muda dan kadang diberi tanda sandi berupa gambar atau lukisan. Tembang sinom cocok untuk suasana atau acara yang menampilkan cerita-cerita, hikayat, legenda atau kepercayaan yang berhubungan dengan anak muda.

4. Asmarandana

Istilah asmarandana memiliki arti suka memberi. Tembang ini biasanya dibawakan dalam acara yang memiliki suasana penuh cinta, jatuh hati, memuja kekasih, cerita cinta atau cerita yang berhubungan dengan perasaan hati yang senang.

5. Dhandang-Gula

Dhandang-Gula memiliki arti menantikan kebaikan atau menunggu kebaikan. Tembang ini bertemakana suasana tentang kehormatan, kebesaran suatu hal, sifat-sifat utama atau nasehat baik.

6. Durma

Durma berasal dari bahasa Jawa Klasik yang artinya harimau. Tembang Durma bertemakan suasana seram, menakutkan, mencekam, horor, atau miris.

7. Mijil

Mijil berarti nama sejenis tumbuhan yang berbau wangi. Tembang mijil menggambarkan suasana awal, muda, kelahiran atau mengawali sesuatu.

8. Kinanthi

Kinanthi dapat diartikan sebagai bergandengan tangan, teman atau nama benda. Kinanthi bisa berarti bersama juga. Tembang Kinanthi bertemakan kebersamaan, penuh kasing sayang, penuh cinta, dan bersifat penuh persaudaraan.

9. Gambuh

Istilah gambuh berarti tahu, terbiasa, atau tetumbuhan. Tembang Gambuh memiliki watak ragu-ragu, tak bereputasi jelas, samar-samar, dan perilaku tak jelas.

10. Pucung

Pucung memiliki arti kuncup dedaunan, pucuk daun yang masih sangat muda. Tembang pucung biasa digunakan untuk menggambarkan suasana santai, cerita yang lucu, atau penuh jenaka.

11. Megat-Ruh

Megat-Ruh memiliki arti putus, tamat, pisah atau cerai. Tembang Megat-Ruh menggambarkan suasana sendu, sedih, kesendirian atau perpisahan.

Contoh Tembang Macapat

Di bawah ini adalah contoh dari tembang macapat:

Gegaraning wong akrami,

‘modal dalam pernikahan’

dudu bandha dudu rupa,

‘bukan harta atau rupa’

amung ati pawitané,

”hanya hati modal utamanya’

luput pisan kena pisan

‘sekali jadi, jadi selamanya’

yen ta gampang luwih gampang,

‘jika mudah, semakin gampang

yen angèl angèl kalangkung,

jika sulit, sulitnya bukan main

tan kena tinumbas arta

‘tak bisa ditebus dengan harta

Simak Video “Mengintip Hotel Lokasi Pembuatan Video Seks Kebaya Merah di Surabaya
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)