TRIBUNNEWS.COM – Berikut adalah kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 14 semester 2.
Kunci jawaban halaman 14 ini ada di bab 1 yang berjudul Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup.
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP Halaman 14 Semester 2
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP Halaman 14 Semester 2: Struktur Jaringan Tumbuhan dan Hewan
Baca juga: Contoh Soal UAS, PAS IPA Kelas 6 Semester 1, Dilengkapi dengan Kunci Jawaban
1. Bagaimana struktur jaringan tumbuhan? Identifikasilah.
Jawaban: Struktur jaringan tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
Jaringan meristem : – Untuk proses pembelahan – Tanggung jawab dalam pertumbuhan – Ditemukan di titik tumbuh-tumbuhan
Jaringan permanen : – Proses pembelahan sel berkurang atau sudah tidak aktif – Sebagai jaringan pelindung, pengantar, dan penyokong – Ditemukan di bagian tumbuhan yang telah dewasa
Berdasarkan pengamatan pada daun beringin, jaringan daun tersebut termasuk jaringan permanen (dewasa) karena bagian yang diamati adalah berupa jaringan epidermis, jaringan palisade, berkas pembuluh, dan jaringan spons. Semua ini termasuk dalam kelompok jaringan dewasa.
2. Bagaimana struktur jaringan hewan? Identiikasilah.
Jawaban:
Jaringan hewan : – Jaringan epitel – Jaringan otot – Jaringan ikat – Jaringan saraf
Jaringan otot : – Jaringan otot polos – Jaringan otot lurik – Jaringan otot jantung
Otot polos merupakan jaringan otot yang disusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya.
Jaringan otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Plt Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Imam Djajadi. -ist-
JAKARTA, DISWAY.ID– Ada Permintaan Uang dengan Modus Pengiriman Hewan atau tumbuhan tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), marak di tengah masyarakat.
Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Soekarno-Hatta mengingatkan agar masyarakat tidak percaya begitu saja adanya modus tersebut.
Jika ada permintaan uang dengan modus pengiriman hewan atau tumbuhan yang tertahan di Bandara Soetta, BBKP Soetta memastikan merupakan Penipuan.
BACA JUGA:Polresta Tangerang Perketat Pengamanan Markas Komando
BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Pahanya Dipegang-Pegang Brigadir J, Diungkap Jelas Oleh Benny Ali
Demikian diungkapkan langsung oleh Plt Kepala Bbkp Bandara Soetta, Imam Djajadi.
Menurut Imam, apabila ada permintaan uang dengan modus tumbuhan dan hewan tertahan di BBKP Bandara Soetta, dipastikan penipuan.
“Proses penahanan, penolakan, maupun pemusnahan tidak dipungut biaya, jika ada yang meminta biaya maka dipastikan hoax dan penipuan,” ujar Imam Djajadi.
Adapun modus penipuan tersebut, lanjut Imam, si pelaku menggunakan modus jual beli hewan secara daring, lalu setelah proses pengiriman berpura-pura tertahan oleh BBKP Soekarno-Hatta.
Bahkan, untuk meyakinkan korban, pelaku mengirimkan kartu identitas pegawai dan surat pemberitahuan palsu.
“Jadi mereka memberikan berbagai dokumen melalui WhatsApp seolah-olah benar itu pegawai kami, padahal setelah kami telusuri tidak ada nomor pengiriman barang yang tertera di surat palsu tersebut, maupun petugas yang disebut di kantor kami, jadi hanya dicatut,” jelas Imam Djajadi.
BACA JUGA:5 Moda Transportasi Tersedia Antar Wisatawan dari Bandara SMB II Palembang
BACA JUGA:Garuda Indonesia Mulai Layani Penerbangan Seoul – Bali
Dijelaskan kembali, jika benar pengiriman hewan maupun tumbuhan tertahan di Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, maka pengirim maupun penerima bakal dikirimkan surat pemberitahuan.
Petugas Satgas PMK saat melakukan penyuntikan mati terhadap kambing saat pemusnahan bersama hasil penindakan Bea Cukai Langsa. Rakyat Aceh/Ray Iskandar.
RAKYATACEH | LANGSA – Bea Cukai (BC) Langsa, bersama Karantina Pertanian Aceh dan Satgas PMK Kota Langsa melakukan pemusnahan bersama hasil penindakan Bea Cukai Langsa yang dilimpahkan ke Karantina Pertanian Aceh berupa 245 hewan terdiri, kambing, tokek terbang, kura-kura, ular, kadal dan katak dan dua tanaman hias yang positif membawa penyakit di kantor Bea Cukai Langsa, Senin (5/12).
Plt Sekda Kota Langsa, Darfian mengatakan pemusnahan ini dalam upaya untuk melindungi masyarakat Kota Langsa dan sekitarnya agar terhindar dari masuknya barang-barang ilegal.
“Di mana kita tahu, barang-barang ilegal yang akan kita musnahkan ini adalah barang-barang yang masuk atau keluar dari Wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen kepabeanan,” ujarnya.
Menurutnya, adapun risiko yang akan timbul dari peredaran maupun mengonsumsi barang-barang ilegal ini bisa beragam dan bisa mengancam beberapa sektor perekonomian negara, mulai dari risiko penyebaran penyakit, risiko keamanan pangan, risiko produk lokal yang kalah bersaing, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, guna meminimalisir risiko-risiko tersebut, melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, setiap barang yang masuk atau keluar dari Wilayah Indonesia tentu akan selalu diawasi lalu lintasnya dan akan ada timbul tagihan pajak terhadap barang-barang tersebut demi melindungi industri dan konsumen dalam negeri.
Sementara itu, Kepala Karantina Aceh, drh Ibrahim menyebutkan dasar pemusnahan ini pelanggaran peraturan perundangan UU RI No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan media pembawa hewan penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
“Hewan itu positif pembawa HPHK golongan I sebanyak 245 ekor yakni, kambing berjumlah 19 ekor, tokek kering 161 karung, kura-kurw 41 ekor, 3 ekor, kadal 2 ekor dan katak 19 ekor. Kemudian media pembawa OPTK AI golongan I dan II yakni tanaman hias sebanyak 2 koli,” ungkapnya.
Diutarakan, sebelumnya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Langsa menyerahkan barang yang termasuk ke dalam jenis hewan Pembawa HPHK dan OPTK kepada Karantina Pertanian Aceh.
Hewan pembawa tersebut tidak dilengkapi dokumen karantina pertanian yang dipersyaratkan, tidak melalui tempat-tempat pemasukan yang ditetapkan, tidak dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina di tempat-tempat pemasukan. Adapun terkait komoditas satwa/hewan sebagai Media Pembawa HPHK, sebagian termasuk ke dalam hewan rentan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan setelah dilakukan pengujian laboratorium positif PMK.
“Oleh karena itu, tindak lanjutnya ialah Bea Cukai Langsa bersama Karantina Pertanian Aceh dan Satgas PMK Kota Langsa maka dilakukan pemusnahan, seperti yang tertuang dalam: UU RI No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan,” ujarnya.
Tujuan pemusnahan ini untuk mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan menegakkan peraturan yang berlaku. sebutnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Langsa, Sulaiman diwakili Heru Wibowo menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada TNI dan Polri yang telah bersingeri serta mendukung penindakan yang dilakukan Bea Cukai Langsa.
Perlu juga sampaikan, pemusnahan ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan uji laboratorium Karantina Aceh, dimana terdapat kambing yang positif terkena penyakit PMK dan untuk tanaman hidup terifeksi bakteri nematoda.
“Kami melakukan upaya sesegera mungkin melakukan pemusnahan hewan dan tanaman tersebut dengan bekerjasama Kepala Satuan Tugas PMK dan Kepala Stasiun Karantina Hewan Aceh,” pungkasnya. (ris/rus).
TRIBUNNEWS.COM – Matahari memberikan berbagai manfaat bagi manusia, alam, tumbuhan dan hewan.
Pada buku tematik tema 9 kelas 4 halaman 17 peserta didik diminta untuk membuat peta konsep terkait manfaat energi Matahari.
Peserta didik diminta menyebutkan 5 manfaat energi Matahari bagi manusia.
Selain itu juga diminta menyebutkan manfaat energi Matahari bagi alam, tumbuhan dan hewan masing-masing sebanyak lima.
Dalam narasi buku tematik terpadu kurikulum 2013 siswa SD/MI Kelas 4 Tema 9 Kayanya Negeriku oleh Maryanto halaman 17 disebut bahwa Matahari merupakan sumber energi yang terbesar bagi bumi.
Energi matahari tidak akan pernah habis digunakan dan bermanfaat bagi seluruh alam terutama makhluk hidup.
Peta konsep manfaat energi matahari bagi manusia, alam, hewan dan tumbuhan (buku tematik tema 9 kelas 4 halaman 17)
Untuk mengoreksi pekerjaan siswa terkait tugas mengisi peta konsep manfaat energi Matahari bagi manusia, alam, hewan dan tumbuhan di atas, orang tua atau wali bisa menggunakan artikel ini sebagai pedoman.
Baca juga: 5 Hak dan Kewajiban Terhadap Lingkungan, Tema 9 Kelas 4 Halaman 11-12
Kematian merupakan takdir semua makhluk hidup yang ada di muka Bumi. Tidak hanya manusia, bahkan hewan dan tumbuhan sekalipun.
Berkaitan dengan itu, ada sejumlah hewan yang sulit untuk mati. Kemampuan unik ini mereka miliki setelah mengalami berbagai evolusi.
Melansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah hewan yang sulit untuk mati.
1. Ubur-ubur
Ubur-ubur merupakan salah satu hewan yang sulit untuk mati. Pasalnya, mereka memiliki proses kematian alami yang cukup unik.
Saat mereka mati, maka bangkai dan beberapa bagian polipnya akan jatuh ke dasar laut dan menjadi ubur-ubur baru! Menurut laporan BBC Earth, sebagian spesies ubur-ubur bisa hidup lebih lama dari yang dibayangkan.
2. Kecoa
Nah, siapa sangka kalau ternyata kecoa termasuk ke dalam salah satu hewan yang sulit untuk mati?
Disebutkan pada laman Treehugger, kecoa bahkan bisa hidup berminggu-minggu meski tanpa kepala lho detikers. Ini disebabkan fungsi tubuh mereka yang berbeda jauh dengan mamalia.
Kecoa tidak bernafas dengan mulut, melainkan lewat lubang di tubuhnya yang disebut sebagai spirakel. Selain itu, mereka memiliki sistem peredaran darah terbuka yang artinya darah mengalir bebas ke seluruh tubuh dan menjaga tekanan darah agar tetap rendah.
Jadi, sayatan besar pada organ vital tidak akan menyebabkan kehilangan darah yang fatal pada makhluk kecil ini.
3. Hydra
Hydra merupakan spesies hewan kecil yang banyak hidup di air tawar. Mereka tergabung ke dalam famili Hydridae.
Jika hydra terluka atau ada pembelahan sel yang tidak normal, maka tubuh induk hydra akan memperbarui kondisi tubuhnya. Bahkan, dalam Australian Academy of Science dijelaskan bahwa hewan ini sulit untuk menua dan mati jika dibiarkan begitu saja di alam liar.
Kebanyakan spesies hydra mampu hidup hingga ratusan tahun. Beberapa di antaranya bisa bertahan lebih dari seribu tahun.
4. Beruang Air
Beruang air atau tardigrada merupakan hewan yang hidup di air dengan ukuran yang sangat kecil. Binatang ini mampu hidup meski keadaan lingkungannya ekstrem.
Mengutip dari Bio Explorer, beruang air hanya berukuran 1,5 mm. Bahkan, meski hewan ini ditaruh di dalam air rebusan, air dingin, hingga es, mereka masih tetap bisa hidup.
Beruang air dapat mentolerir radiasi ekstrem dan menghentikan metabolisme mereka dalam jangka waktu lama. Setelahnya, mereka akan hidup kembali ketika bersentuhan dengan air.
5. Weta
Weta merupakan serangga yang memiliki ukuran besar. Masih dari sumber yang sama, jenis hewan ini sangat tahan terhadap pembekuan karena memiliki protein darah khusus.
Namun, kemampuan tersebut tidak berlaku bagi organ hati dan otak mereka. Akibatnya, weta dapat mati ketika dibekukan sepenuhnya.
Walau begitu, ketika sudah mati mereka memiliki kemampuan untuk kembali hidup ketika dicairkan.
6. Anemon Laut
Anemon laut menjadi satu dari sekian hewan yang sulit untuk mati. Ini dikarenakan mereka mampu beregenerasi ketika tentakel dan kepalanya terpotong.
Itulah sejumlah hewan yang sulit untuk mati karena memiliki kemampuan unik. Semoga pembahasan di atas dapat menambah wawasan detikers ya!
Simak Video “Cara Kerja Kecoa Cyborg Buatan Jepang“ [Gambas:Video 20detik] (aeb/nwk)
Beberapa monyet berkeliaran di wilayah permukiman di Kota Bandung belum lama ini. Kemunculan monyet ekor panjang ini, membuat warga resah.
Kepala Seksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Jabar Fikir Muhammad mengatakan, keberadaan monyet ekor panjang di hutan-hutan yang ada di Bandung Raya masih banyak.
“Cukup banyak populasinya, hampir di setiap kawasan hutan ada, di Gunung Manglayang ada monyet ekor panjang, di Tahura (Taman Hutan Rakyat) dan di Tangkuban Parahu juga ada,” kata Fikri kepada detikJabar via sambungan telepon, Selasa (29/11/2022).
Fikri mengimbau warga jika ada monyet turun ke permukiman agar tenang. Ia juga mengingatkan agar monyet tak dilukai.
“Pertama tenang, kedua segera laporkan ke petugas BKSDA. Kan ada call center, bisa hubungi kami, tetapi tolong sampaikan alamatnya di mana posisi monyet tersebut, syukur-syukur ada fotonya,” imbaunya.
Sementara jika memiliki kandang jebak, warga bisa menjebaknya dan jika tertangkap segera laporkan ke BBKSDA Jabar.
“Ketiga, jika terpaksa dilakukan penangkapan misalnya dengan kandang jebak, dimana dikasih buah-buahan nanti monyet masuk dan pintunya ditarik, itulah metode-metode tradisional yang bisa kita lakukan. Kalau sudah masuk ke kandang jebak segera lapor ke petugas kami nanti petugas kami yang akan menjemput,” jelasnya.
Berikut nomor kontak petugas BBKSDA yang bisa dihubungi untuk evakuasi hewan liar yang dihimpun dari Instagram @bbksda_jabar. Tidak hanya monyet, pengaduan ini berlaku untuk hewan lainnya.
Quick Respons BBKSDA Jabar:
Wilayah Kota Bandung 0821 2867 3757 0821 7580 7363 0813 9593 1949 0852 3401 6830 0813 9708 7156 0859 2009 1123
Seksi Konservasi Wilayah II Bogor (Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Sukabuki dan Kabupaten Cianjur) 0859 2159 9091 0251 8660 706
Seksi Konservasi Wilayah III Bandung (Kabupaten Sumedang, Kabupaten/Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi) 0813 4154 0665 022 5880 895
Seksi Konservasi Wilayah IV Purwakarta (Kabupaten Subang, Karawang dan Purwakarta) 0813 9522 7792 0264 8288 074
Seksi Konservasi Wilayah V Garut (Kabupaten Garut) 0857 1707 1886 0262 2367 05
Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya (Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran) 0812 2252 9805 0264 3271 04
Layanan pengaduan masyarakat: – Perdagangan tumbuhan dan satwa liar dilindungi – Perburuan satwa liar dilindungi – Ganguan kawasan konservasi – Kebakaran hutan dan lahan – Konflik satwa liar
Hewan omnivora adalah hewan pemakan segala. Dari tumbuhan, biji-bijian hingga daging bisa dilahap oleh hewan jenis ini.
Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, hewan omnivora biasanya akan mendominasi ekosistem. Kecuali jika ekosistem itu sedang terganggu.
Selain omnivora, terdapat pula hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Jika dilihat, hewan omnivora merupakan gabungan dari keduanya.
Ciri-ciri Hewan Omnivora
Setiap jenis hewan berdasarkan penggolongan makanannya, memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu sama lain. Ciri yang paling menonjol terletak pada gigi.
Jika hewan herbivora memiliki gigi khusus untuk memakan tumbuhan sementara hewan karnivora memiliki gigi yang dirancang untuk menyantap daging, maka hewan omnivora memiliki gigi yang sesuai dengan konsumsi kedua tumbuhan dan daging.
Dalam situs BBC disebutkan, gigi karnivora akan lebih tajam untuk melumat daging sementara gigi herbivora berbentuk gigi geraham tanpa gigi taring. Jika dibandingkan dengan gigi hewan omnivora, omnivora mempunyai gigi yang tajam di bagian depan dan datar di bagian belakang. Membuatnya mudah untuk mengunyah daging maupun tumbuhan.
Selain ciri-ciri di atas, ada ciri-ciri hewan omnivora yang perlu siswa ketahui, yakni:
Memakan tumbuh-tumbuhan dan daging.
Mempunyai pencernaan yang kompleks
Mempunyai gigi yang tajam pada bagian depannya
Mempunyai gigi datar pada bagian belakang
Sebagian besar bukan merupakan hewan mamalia dan sebagian yang lain adalah mamalia
Sebagian besar berkembang biak secara bertelur dan sebagiannya beranak.
Contoh Hewan Omnivora
Banyak hewan omnivora di sekitar kita. Agar lebih paham, berikut contoh-contoh hewan omnivora.
Ayam
Babi
Bebek
Beruang Hitam
Burung Gagak
Burung Jalak
Hiu Kepala Sekop
Ikan Piranha
IkanLele
Kura-kura
Landak
Rakun
Simpanse
Tikus
Tupai
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri serta contoh hewan omnivora di sekitar kita. Sudah paham, detikers?
Simak Video “Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium 0-4“ [Gambas:Video 20detik] (nir/nwy)
SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak soal dan pembahasan kunci jawaban IPA kelas 7 SMP/MTS yang bersumber dari Buku Tematik Kemendikbud revisi 2018.
Pembahasan soal dan kunci jawaban dalam artikel ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan referensi serta memudahkan adik-adik dalam belajar.
Pada halaman 39 mata pelajaran IPA kelas 7 SMP, siswa akan belajar Bab 2 “Klasifikasi Makhluk Hidup”.
Baca Juga: Harga Terbaru Redmi 10A November 2022 dengan Dual Kamera 13MP dan Prosesor MediaTek Helio G25
Siswa diminta untuk mengerjakan tabel 2.4 ciri-ciri kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Pembahasan materi dalam artikel ini diulas oleh Aulia Rachma Dinantika, S.Pd. Alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.
Berikut ini kunci jawaban IPA kelas 7 SMP halaman 39:
Kegiatan 2.4 Mengamati Ciri-ciri Kehidupan
Lakukan pengamatan tentang ciri-ciri kehidupan pada manusia, tumbuhan, dan hewan. Susunlah dalam Tabel 2.3 berikut:
Perkembangan hewan dan tumbuhan merujuk pada perubahan bentuk organ.
Bobo.id – Berkembang dan berkembang biak merupakan contoh dari 8 karakteristik atau ciri-ciri makhluk hidup.
Makhluk hidup dapat dibedakan dengan makhluk tak hidup dari ciri-ciri yaitu bernapas, bergerak, berkembang biak, beradaptasi, membutuhkan makanan, mengalami tumbuh kembang, dan mengeluarkan zat sisa.
Nah, pada pelajaran IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan belajar membedakan berkembang dan berkembang biak pada makhluk hidup.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut KBBI, berkembang berarti menjadi besar (luas, banyak, dan sebagainya); menjadi bertambah sempurna; dan menjadi banyak.
Pada makhluk hidup, perkembangan merupakan proses perubahan dan penyempurnaan organ-organ dan sel di dalam tubuh.
a. Perkembangan hewan
Pada hewan, kita dapat menemukan perkembangan dengan mengamati perubahan bentuk embrio hewan menjadi hewan yang dewasa.
Misalnya, terdapat telur kupu-kupu yang berisi embrio ulat, dalam beberapa hari ulat akan menetas dan bertambah ukuran.
Kemudian, setelah banyak mendapatkan makanan dan nutrisi, ulat akan melewati fase kepompong. Dalam beberapa waktu, kepompong berubah menjadi kupu-kupu.
Baca Juga: Kenapa Manusia Tidak Merasakan Pengaruh Gravitasi Matahari secara Langsung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Kloning pada tumbuhan tentunya berbeda dengan kloning pada hewan. Berikut penjelasannya:
Cutting atau Pemotongan
Kloning pada hewan salah satunya dilakukan dengan teknik cutting. Contohnya tanaman singkong. Pada tanaman singkong, saat kamu memotong batangnya lalu menancapkan batang tersebut ke tanah, ia akan tumbuh kembali. Berasal dari organisme yang sama, maka genetiknya juga sama. Hal ini disebut juga dengan stek. Jadi, pada contoh tumbuhan ini kloning adalah stek.
Penerapan cutting sebagai kloning adalah dengan memotong batang tanaman, kemudian tanam batang tersebut ke dalam tanah. Setelah itu beri pukuk dan air, sehingga individu baru akan menumbuhkan akar dan daun.
Kultur Jaringan
Jenis kloning pada tumbuhan berikutnya adalah dengan kultur jaringan. Kamu bisa mengenalnya dengan mengambil daun dari suatu tanaman, kemudian meletakkannya pada cawan petri. Cawan petri merupakan sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Daun yang diletakkan pada cawan petri tersebut nantinya akan tumbuh menjadi organisme baru.
Penerapan kultur jaringan sebagai kloning adalah dengan mengambil bagian kecil dari tanaman, misalnya dari daun. Kemudian lakukan kultivasi dengan meletakkanya pada cawan petri atau tabung reaksi. Setelah itu, tumbuhkan planlet atau inkubasi. Setelah berkecambah, pindahkan pada media baru yang lebih luas menggunakan tanah.
Kloning pada tumbuhan dapat dilakukan karena sifatnya yang disebut dengan totipotensi, yaitu kemampuan sel dewasa yang bisa berdiferensiasi atau pendewasaan ulang menjadi sel apapun.