Tag: Kilogram

Karantina Pertanian musnahkan 115 kilogram daging cegah PMK – ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur – ANTARA News Nusa Tenggara Timur

Kupang (ANTARA) – Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Nusa Tenggara Timur, memusnahkan 115 kilogram olahan daging sapi yang menjadi media pembawa masuknya penyakit mulut dan kaki (PMK) ke wilayah NTT.

“Kami baru memusnahkan 115 kilogram olahan daging sapi yang merupakan media pembawa PMK di NTT,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian kelas 1 Kupang drh Yulius Umbu Hunggar di Kupang, Rabu, (28/12/2022).

Dia mengatakan sepanjang 2022, Karantina Pertanian Kupang telah memusnahkan berbagai macam produk tahanan sebanyak 14 kali. 

Menurut dia, langkah itu memusnahkan media pembawa dengan metode tertentu sehingga tidak mungkin lagi menjadi sumber penyebaran hama dan penyakit hewan karantina/organisme pengganggu tumbuhan karantina.

Dia menambahkan bahwa selain 115 kilogram olahan daging sapi, pihaknya juga memusnahkan 50 kilogram daging rusa dan 10 kilogram daging sapi.

“Selain itu ada juga 4.380 sampel laboratorium daging media pembawa PMK yang ikut dimusnahkan,” tambah dia.

Ia mengatakan NTT masih menutup pintu masuk bagi hewan rentan PMK dan produknya sesuai dengan instruksi Gubernur.

Sampai ada keputusan baru, Karantina Pertanian Kupang akan terus menjaga tempat pemasukan dari media pembawa yang berasal dari hewan rentan PMK.

Proses pemusnahan sejumlah olahan daging sapi dan daging rusa dan sapi itu disaksikan petugas dari oleh KP3 Laut, BKSDA, KSOP, Satgas PMK Kota Kupang, dan Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian, media pembawa tersebut dibakar di dalam insinerator agar tidak menyebarkan hama penyakit berbahaya.

“Kami akan terus jaga NTT tetap hijau, zero histori PMK dengan perlakuan tegas seperti ini. PMK ini dampaknya bukan hanya ke peternakan tapi ke semua sektor. Maka dari itu kita jaga,” ujar dia.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggotanya khususnya Satgas yang selama beberapa bulan terakhir bekerja keras dalam mencegah masuknya PMK.

Baca juga: Program eliminasi TB perlu peran aktif komunitas, Kata Menko PMK

Baca juga: Karantina Kupang musnahkan ratusan kilogram daging dari Timor Leste


Balai Karantina Pertanian Ternate Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kilogram Komoditas Pertanian

Rabu, 14 Desember 2022 | 07:12 WIB

 | Penulis : 

, Redaktur : Tobari

Tidore, InfoPublik – Sebanyak 66 box komoditas Pertanian yang tidak dilengkapi dokumen berupa bahan olahan asal hewan dan tumbuhan asal Tangerang Selasa (13/12/2022) berhasil digagalkan Petugas Karantina Pertanian Ternate bersama Polsek Ternate Utara.

Komoditas Pertanian tersebut berhasil digagalkan petugas setelah menerima laporan terdapat penyelundupan barang ilegal di salah satu gudang kargo ekspedisi Ternate.

Setelah dilakukan penelusuran oleh petugas Karantina menemukan sejumlah komoditas Pertanian yang tidak dilengkapi dokumen kesehatan.

Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Ternate Tasrif mengatakan, tindakan Karantina penahanan kami lakukan karena media pembawa tersebut tidak disertai dokumen karantina hewan dan tumbuh yang dipersyaratkan dan tidak dilaporkan kepada petugas karantina saat tiba di tempat pemasukan.

”Upaya ini kami lakukan untuk mengamankan Maluku Utara dari serangan HPHK dan OPTK,” ujar Tasrif.

Tindakan karantina penahanan kata Tasrif dilakukan selama 3 hari untuk menunggu pemilik barang memberikan keterangan dan melengkapi persyaratan.

Dengan adanya tindakan karantina ini diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran untuk lapor karantina sebelum melalulintaskan setiap komoditas pertanian.

Komoditas Pertanian yang diamankan berupa bahan olahan asal hewan yaitu jeroan ayam kemasan sebanyak 16,03 kg, leher bebek kemasan 5,5 kg, sosis babi 23,6 kg, ham sebanyak 15,7 kg, kulit babi kecap 13,5 kg, daging babi busuk 7,89 Kg, sosis babi 23,60 kg, sate babi 91,20 kg, ceker ayam 16,80 kg, kaki bebek 21,90 kg, dan kornet babi 10,30 kg.

Terdapat juga bahan olahan asal tumbuhan berupa jamur olahan sebanyak 21,5 kg, rumput laut olahan sebanyak 16,53 kg, dan produk-produk olahan tumbuhan 85,24 kg. (RRI/MC Tidore/toeb)


  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber InfoPublik.id

Terinfeksi Bakteri, 12.859 Kilogram Benih Sayuran Impor Asal Belanda Dimusnahkan

TANGERANG, KOMPAS.com- Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta memusnahkan sebanyak 12.859 kilogram benih sayuran impor asal Belanda pada Kamis (8/12/2022).

Belasan ribu benih sayuran impor dimusnahkan karena terinfeksi bakteri Pseudomonas syringae pv. syringae.

Plt Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Imam Djajadi mengatakan, benih sayuran impor asal Belanda itu masuk dalam organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).

“Temuan bakteri eksotik pada komoditas benih sayuran impor senilai Rp13 juta ini dimusnahkan setelah diuji dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), dicek kelengkapan administrasinya dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium, hasilnya positif terinfeksi bakteri,” ujar Imam, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Kurir Tertangkap Basah Saat Asik Nyabu di Kampung Bahari, Nekat Lompat dari Lantai Dua untuk Kabur

Imam menjelaskan, bakteri yang menginfeksi tersebut merupakan OPTK kategori A1 yang belum terdapat di Indonesia dan tidak dapat dilakukan tindakan karantina perlakuan untuk mengeliminasinya dari komoditas tersebut.

Untuk itu, pihak Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta mengirimkan pemberitahuan ketidakpatuhan (notification of non compliance/NNC) ke negara asal.

NNC ini dimaksudkan sebagai bentuk pemberitahuan keras pemerintah Indonesia atas kualitas jaminan otoritas karantina negara asal terhadap pemenuhan aspek kesehatan komoditas yang dikirim.

Pasalnya, bakteri itu merupakan pathogen golongan bakteri gram negatif yang memiliki kisaran inang yang sangat luas hingga mencapai 87 jenis tanaman.

“Bakteri ini dapat menyerang pada tanaman cabai, jeruk, padi, bawang-bawangan, mentimun dan tomat. Dapat dibayangkan jika bakteri ini berhasil masuk ke wilayah Indonesia, maka jenis tanaman yang dapat menjadi inangnya ini menjadi terancam,” jelasnya.

Baca juga: Harga Ayam hingga Cabai Naik di Pasar Anyar Tangerang, Pedagang: Makin Sepi Saja Pembeli…

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang mengatakan, kerugian akibat masuknya hama penyakit hewan dan tumbuhan ke Indonesia tidak hanya dalam hitungan nilai komoditasnya.

Namun, ada juga potensi kerugian ekonomi akibat penurunan produksi, upaya eliminasi, dampak bagi petani dan juga adanya potensi membahayakan bagi kesehatan masyakarat.

“Ini sangat berbahaya apalagi saat ini kita sedang menggalakan peningkatan ekspor pertanian,” jelas Bambang.

Untuk itu, Bambang mengimbau bagi para importir atau masyarakat yang memasukan komoditas pertanian asal luar negeri, pastikan komoditas tersebut sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan sanitary dan fitosanitari serta protokol impor negara Indonesia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Targetkan Konsumsi Ikan 62 Kilogram Per Kapita pada 2022, Berikut Strategi KKP

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatkan konsumsi ikan. Salah satu strategi yang dijalankan, yakni dengan mengedukasi masyarakat akan pentingnya mengonsumsi ikan.

“Kami juga menginternalisasikan Gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) melalui komunitas, bazar-bazar, juga kerja sama dengan dinas kelautan dan perikanan untuk kampanye bersama-sama. Kami juga membentuk forum peningkatan konsumsi ikan di pusat dan daerah,” ujar Direktur Pemasaran Ditjen Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana, dalam acara diskusi Road to Harkanas, Senin, 14 November 2022.

Baca: Kejar Target Produksi 2 Juta Ton Udang, KKP Kembangkan Induk Unggul Vaname

Erwin menyebut konsumsi ikan perlu terus didorong lantaran ikan memiliki kandungan gizi, seperti Omega 3 yang mendukung pertumbuhan. Ikan pun sudah disepakati pemerintah sebagai bahan pangan yang mengandung sumber protein yang penting untuk asupan gizi. Karena itu, lanjut Erwin, konsumsi ikan juga terus didorong untuk membantu menurukan privalensi stunting.

“Target konsumsi ikan kita tahun ini sudah dinaikkan dari 56 kilogram per kapita di tahun 2021 menjadi 62 kilogram per kapita tahun ini,” ujar Erwin.

Adapun momen yang menjadi pendorong pencapaian target tersebut, salah satunya adalah Hari Ikan Nasional (Harkanas) yang diperingati saban 21 November. Erwin mengatakan Harkanas ditujukan untuk meningkatkan konsumsi ikan dengan mengingatkan masyarakat dan pemerintah pusat maupun daerah, juga komunitas—mengenai pentingnya mengonsumsi ikan.

“Konsumsi ikan tidak hanya untuk kesehatan tapi juga menjadi investasi yang cukup untuk membangun atau menghasilkan generasi muda yang menjadi generasi emas di tahun 2045,” kata dia.

Agenda Harkanas tahun 2022 akan diperingati di Kabupaten Parigi Motong, Sulawesi Selatan pada puncaknya 21 November mendatang. Acara tersebut akan dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan, seperti lomba memasak ikan. “Ini adalah perayaan pertama di luar DKI Jakarta,” ucap Erwin.  

 

Baca: 1.236 Nelayan Ikut Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, Trenggono: Demi Generasi Akan Datang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini