Tag: Mahasiswa

Manfaatkan Feses Ayam Broiler, Mahasiswa UNJA Ciptakan Kompos ARM

SURABAYA,- Dibawah Bimbingan Dr. Bagus Pramusintho, S.Pt.,M.Pt dan Mentor Kompos ARM, Drs. Agus Syarif, MBS Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jambi yang diketui oleh Miftahul Jannah, Rara Amiyati, Reza Agustian, Rahmat Sirumpea dan Aliza Zoales berhasil membuat inovasi baru berupa Kompos ARM( berbahan dasar fases ayam broiler dan teknologi biokonversi menggunakan Starbo-AFE), inovasi ini dipresentasikannya pada pada kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XIII di UPN Veteran Jawa Timur, yang diadakan selama 4 hari mulai tanggal (22-25/11/22) di UPN Veteran Jawa Timur.

Miftahul Jannah ketua tim Kompos ARM mengatakan saat ini Ayam broiler merupakan salah satu ayam tipe pedaging yang banyak dipelihara di Indonesia sebagai ternak unggas penghasil daging. Namun denga meningkatnya peternakan Ayam Broiler akan berdampak pada jumlah limbah yang ditimbulkan. Salah satu limbah yang berasal dari peternakan ayam broiler yaitu feses. Limbah feses ayam broiler dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti polusi udara karena feses tersebut dapat menyebabkan timbulnya gas yang berbau. Bau tersebut yang dimaksud adalah berasal dari kandungan gas amoniak yang tinggi dan gas H2S (Hidrogen Sulfida), dimetil sulfida, karbon disulfida dan merkaptan (Harahap et al., 2021).Oleh karena itu, untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan dari feses dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut seperti mengolahnya menjadi pupuk kompos.

“ Kompos ARM sebagai solusi dari berbagai permasalahan tersebut. Terutama membantu para petani agar usaha dan bisnisnya dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan kompos yang memiliki kualitas dan baik untuk digunakan sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan menjangkau pasar luas,” ujar Miftahul Jannah.

Miftahul Jannah juga mengatakan Noble Purpose dari Kompos ini adalah sesaui dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraanBanyaknya limbah fases ayam sehinggan memerlukan pengolahan lebih lanjut yang memiliki kualiast sehingga dengan Kompos ARM Turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia dan kesejahteraan dunia dengan membantu petani lokal mendapatkan pupuk yang berkualitas, murah, dan ramah lingkungan

“ Pupuk kompos memiliki keunggulan ganda, selain bermanfaat bagi tumbuhan juga dapat memperbaiki unsur hara pada tanah yang tidak dimiliki oleh pupuk kimia, sehingga kesuburan tanah bisa dijaga. Melihatkondisi yang ada pada saat ini dimana melambungnya harga pupuk anorganik atau pupuk kimia pabrikan, maka limbah kandang merupakan salah satu peluang usaha tambahan yang memiliki nilai jual. Dan penggunaan starter Starbo-AFE membuat proses dekomposisi menjadi lebih mudah dan cepat sehingga permintaan konsumen dapat segera terpenuhi. Oleh karena itu, dengan adanya pupuk ARM ini dapat membantu para petani lokal khususnya petani sawit mendapatkan pupuk yang berkualitas baik,” terang Miftahul Jannah.

Keunikan dan diferensial produk Konsep utama dari Kompos ARM adalah usaha yang bergerak dibidang produksi, yaitu pembuatan kompos dengan produk yang diberi nama Kompos ARM yang mempunyai arti Aman, Ramah dan Murah.Kompos ARM merupakan produk olahan dari kompos dari limbah ayam broiler yaitu fases ayam yang dicampurkan dengan bahan organik dan dibantu oleh Starbo Afe.

Dosen Pembimbing Kompos ARM, Dr. Bagus Pramusintho, S.Pt.,M.Pt mengatakan Pembeda kompos Arm adalah kompos ARM (aman,ramah, murah) merupakan inovasi kompos dengan berbahan baku utama limbah peternakan (feces ayam broiler) dan limbah organik, dengan menggunakan starboAFE sebagai dekomposer dalam pengomposan.

“ Kandungan unsur hara (C/N ratio) juga memenuhi standar SNI sehingga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan menjaga kelembapan akar. Selain itu kompos ARM juga tidak menimbulkan bau, mampu menyuburkan dan memperbaiki kualitas tanah,” terang Dr. Bagus Pramusintho.

Selian itu ia berharap produk kompos yang dihasilkan mahasiswa dapat terus dikembangkan melalui riset dan kajian-kajian ilmiah serta dukungan dari berbagai pihak sehingga memiliki daya saing yang tinggi dalam menembus pasar.

“ Harapannya bahwa di masa depan pengembangan Peternakan dan Pertanian dapat berjalan sinergis karena sesungguhnya kompos merupakan mata rantai penghubung antara sub sektor Peternakan dan sektor Pertanian , yang mana selama ini peran kompos terabaikan,” tutup Dr. Bagus Pramusintho.

Silvia Yuliansari Asril/HUMAS

Ciptakan Kebab Sehat dari Jamur Kancing, Mahasiswa UM Surabaya Lolos KBMI

research

Foto Mahasiswa UM Surabaya pencetus inovasi kebab kebul (Humas)

Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surabaya UM Surabaya
Dzulhamdi Musa (Hukum Keluarga Islam), Amalia Uyun
Ayunda (Ilmu Hukum), Azizah Nur Awaliyah (Ilmu Hukum) berhasil didanai dan mendapatkan
kesempatan pameran dalam ajang Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang
digelar oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Selasa
(22/11/22)

Inovasi yang diciptakan Musa dan timnya adalah produk kebab sehat
berbahan jamur kancing.

“Bahan dasar yang kami
gunakan adalah jamur kancing yang sudah diolah, sehingga memiliki tekstur dan
rasa hampir seperti daging sapi. Jamur kancing sendiri memiliki kandungan dan
manfaat untuk kesehatan diantaranya menurunkan risiko kanker, mengendalikan
kadar gula, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan usus, mengatasi radikal
bebas dan memperkuat tulang,”katanya saat diwawancara.

Musa selaku
founder menjelaskan awalnya ia membuat kebab karena ketertarikan dalam
berwirausaha, ditambah kondisi pandemi tahun 2021 yang menyebabkan dirinya
terpacu membuat inovasi usaha yang bisa menghasilkan benefit sehingga bisa membantu
perekonomian orang tua.

“Tujuan yang lain
adalah meningkatkan kesejahteraan para petani jamur kancing dengan pengolahan
jamur kancing yang awalnya mentah menjadi bahan baku kebab sehingga menjadikan
sebuah makanan vegetarian yang memiliki cita rasa tinggi,”imbuhnya lagi.

Selanjutnya, ia
menegaskan tujuan yang lain ingin mensejahterakan masyarakat di Bratang Wetan
dengan membuka lapangan pekerjaan.

Musa juga mengutarakan
bahwa persiapan dalam pameran ia persiapkan secara matang. Selain  pameran
,Timnya juga melakukan presentasi secara langsung. Ia menjelaskan kebab buatan
timnya memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya.

Jamur kancing yang sudah
diolah menjadi daging analog nabati. Daging analog nabati sendiri, adalah istilah
untuk olahan bahan makanan dari tumbuhan, jamur kancing memiliki cita rasa ciri
khas hampir seperti daging sapi,”imbuhnya.

Musa yang merupakan founder kebab kebul menegaskan, meskipun kandungan
kebab yang dibuatnya tidak ada unsur daging sama sekali, namun di setiap 96
gramnya terkandung kalori 1, karbohidrat 3 gram, serat 1 gram, protein 3 gram,
lemak 0 gram, vitamin D 33%, selenium 16%, fosfor 12% dan folat (vitamin B9)
4%.

Ia menyebut trend makanan sehat dan makanan untuk pola diet, menjadi
suatu trend positif yang berkembang dikalangan masyarakat dan semakin lama
peminantnya semakin bertambah.

“Untuk itu, kami hadir untuk menyajikan suatu produk makanan sehat yang
dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat luas,”tegasnya lagi.

Tak hanya selesai dalam
pameran, produk kebab yang diberi nama kebab kebul
 buatan mahasiswa UM Surabaya ini sudah bisa
dinikmati di berbagai platform belanja seperti Grabfood dan Shopeefood, bahkan
sudah menerima pesanan dari luar kota.

Sementara itu Junaidi Fery
Efendi Kepala Biro Kemahasiswaan dan Inovasi (BAKAI) mengapresiasi capaian yang
telah diraih mahasiswa ini.

“Alhamdulillah ini tahun kedua
UM Surabaya lolos dalam ajang KBMI, semoga tahun depan lebih banyak lagi
mahasiswa yang menerima pendanaan, semoga penelitian seperti ini mampu menjadi inspirasi
untuk mahasiswa  lain untuk berprestasi”, pungkasnya.