Soal & Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 21, Karakteristik Tumbuhan Tribun Newsmaker

Informasi Tentang Universitas Di Indonesia Dan Seluruh Dunia
Soal & Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 21, Karakteristik Tumbuhan Tribun Newsmaker
SRIPOKU.COM – Materi, soal dan kunci jawaban kelas 6 SD Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 tema 1 pembelajaran 4 Tumbuhan Sahabatku.
Artikel ini menyajikan materi, soal, dan jawaban kelas 6 SD dari halaman 39 sampai halaman .
Materi, soal dan jawaban kelas 6 ini dikutip dari buku berjudul Selamatkan Mahluk Hidup Tema 1 Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 yang ditulis Angi St Anggari, Afriki, Dara Retno Wulan, Nuniek Puspitawati, Lely Mifthachul Khasanah, dan Santi Hendriyeti.
Subtema 1 pembelajaran 4 : Tumbuhan Sahabatku
Kunci jawaban Buku Tematik Tema 1 Kelas 4 SD pembelajaran 4 : Tumbuhan Sahabatku
Kunci jawaban halaman 40
1. Tulislah manfaat tumbuhan bagi makhluk hidup dalam diagram berikut!
Jawaban :
Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 SD Hal 34-38 Pembelajaran 3 Subtema 1 Tumbuhan Sahabatku
Pembahasan : Tumbuhan berkembang biak untuk menjaga kelestarian jenisnya sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup lain.
Kunci jawaban halaman 41
1. Amati dan bacalah isi tabel di atas. Apa pendapatmu?
Jawaban : Tidak semua penduduk indonesia makanan pokok nya nasi contohnya penduduk pulau madura menjadikan jagung sebagai makanan pokok,jagung juga memiliki karbohidrat yang sangat di perlukan oleh tubuh.
Jagung merupakan suatu tanaman yg dapat dijadikan makanan pokok.
Kunci jawaban halaman 42
Oleh: Witri Prianah,S.Pd.SD., Guru SD Negeri 02 Sukorejo, Kabupaten Pekalongan
Perkembangan kognitif siswa sekolah dasar memiliki tahap perkembangan operasional kongkrit.Dimana pada perkembangan tersebut siswa akan lebih muda memahami suatu masalah atau materi pelajaran apabila dikaitkan secara langsung dengan alam disekitarnya atau mengamati benda secara langsung.
IPAS merupakan suatu mata pelajaran yang memuat materi pengetahuan alam dan sosial.Mata pelajaran IPAS merupakan peleburan IPA dan IPS pada Kurikulum Merdeka.Pembelajaran IPAS memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan.Selain itu juga untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Keterpaduan mata pelajaran IPA dan mata pelajaran IPS (IPAS) menjadi salah satu solusi pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi yang perlu dikembangkan.
Menurut Ahmad Susanto (2013:167) dalam bukunya yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,serta menggunakan prosedur,dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Berdasarkan pengalaman mengajar di kelas IV SD Negeri 02 Sukorejo,pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang sulit dan kurang menarik siswa,terutama dalam mengidentifikasi struktur tumbuhan yaitu bagian-bagian akar,batang,bunga dan daun serta membedakan jenis-jenis daun berdasarkan tulang daunnya.
Kurang semangatnya siswa dalam belajar membuat rendahnya hasil belajar,disebabkan karena dalam proses pembelajaran metode yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan materi, dan cenderung menggunakan metode ceramah.Sehingga siswa merasa bosan dan kurang termotivasi dalam belajar
Berdasarkan gambaran di atas,sebagai seorang guru harus mempunyai metode yang tepat dalam pembelajaran agar proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar dan meningkatkan semangat belajar siswa,maka penulis menerapkan metode pembelajaran secara kontekstual yang dapat membangkitkan semangat dalam belajar agar meningkatkan hasil belajar IPA.
Menurut Wina Sanjaya (2005:109) pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkan pada kehidupan mereka.
Melalui pembelajaran kontekstual akan memotivasi siswa untuk lebih mudah dalam belajar dan memahami materi pelajaran dengan tepat karena siswa mengamati secara langsung dilingkungan sekitar.Siswa dapat memecahkan masalah dan mengetahui sendiri apa yang sedang dipelajari dengan kegiatan melihat langsung benda konkritnya dibandingkan hanya mendengar penjelasan dari guru.
Dengan pembelajaran kontekstual ternyata siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran IPA dalam mengidentifikasi struktur tumbuhan yaitu bagian-bagian akar,batang,bunga dan daun serta membedakan jenis-jenis daun berdasarkan tulang daunnya.
Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati beberapa tumbuhan yang ada disekitar lingkungan rumah mereka dan menetukan bagian-bagian akar,batang,bunga dan daun serta membedakan jenis-jenis daun berdasarkan tulang daunnya.Siswa merasa semangat untuk mengerjakan tugasnya secara berkelompok dengan temannya.
Indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran IPA dengan tingkat ketuntasan mencapai 90 persen dari keseluruhan siswa kelas empat.Data tersebut berdasarkan dari hasil evaluasi yang dikerjakan oleh siswa.
Ternyata setelah guru melakukan evaluasi tentang struktur tumbuhan,hasil yang diperoleh siswa menjadi meningkat.Semua siswa mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal.Siswa pun merasa bangga dengan hasil yang diperoleh.Siswa menjadi merasa senang dan semangat dalam mengikuti pelajaran IPA karena dengan pembelajaran kontekstual,materi lebih mudah dipahami,menarik dan menyenangkan.
FAJAR, MAKASSAR-Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengukuhkan dua guru besar. Prof Pince Salempa, Guru Besar dalam bidang ilmu Kimia dan Prof Bunga Dara Amin, Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Fisika). Keduanya dikukuhkan di Ballroom Theater Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani Makassar, Kamis, 24 November 2022.
Prof Bunga Dara Amin memaparkan, hasil penelitiannya terkait pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis hypermedia dan pengaruhnya terhadap keterampilan pemecahan masalah mahasiswa.
Penelitiannya ini memperlihatkan, penguatan dan kecerdasan yang berbeda diakibatkan karena gaya belajar yang juga beraneka ragam atau berbeda. “Salah satunya diperlihatkan perbedaannya pada manusia yang belajar dengan memakai teknologi interaktif yang disebut pembelajaran dengan hypermedia,” ucapnya.
Kata Prof Bunga Dara Amin, pembelajaran dengan hypermedia merupakan bentuk media yang terbaru dan pelopor revolusi pembelajaran. Ada penggabungan antara hipertext dan teknologi multimedia interaktif. Hal ini memperlihatkan cara belajar tidak hanya menggunakan teks, tetapi juga grafik video dan audio.
Oleh karena itu, kata dia, walaupun melalui telepon dan sambungan kabel media, penggunaan hypermedia akan bermanfaat jika didukung oleh perangkat pembelajaran.
Sementara Prof Pince Salempa memaparkan hasil penelitiannya terkait Kolaborasi Senyawa antikanker dari tumbuhan endemik hutan tropis Sulawesi. Ia menjelaskan pengembangan obat-obatan dan bahan alam sangat potensial, di Sulawesi. Sebab memiliki iklim tropis, jadi ketika tumbuhan ini di ramu menjadi obat-obatan.
Hasilnya, tanaman yang tumbuh di iklim tropis mempunyai kemampuan merekayasa beraneka ragam senyawa kimia. “Begitu juga senyawa kimia alami, berpotensi sebagai insektisida antibumi dan antikanker. Makanya salah satu wilayah yang menjadi target penelitian herbal adalah tumbuhan hutan tropis di Sulawesi khususnya Sulawesi Barat,” ucapnya.
Prof Pince menyebutkan, di gunung Mandala dengan ketinggian 4.700 meter dari permukaan laut yang terletak di wilayah Kabupaten Mamuju, menyimpan potensi tumbuhan obat herbal. “Tumbuhan inilah yang bisa dibuatkan dalam Senyawa antikanker dari tumbuhan endemik hutan tropis Sulawesi,” ucapnya.
Rektor UNM, Prof Husain Syam menyampaikan gelar sebagai guru besar adalah sebuah pencapaian jabatan akademik tertinggi yang semua dosen di setiap perguruan tinggi sangat berharap bisa mendapatkannya.
Guru besar di bidang pertanian ini mengatakan, pengukuhan kedua guru besar tersebut tentu akan menambah energi dan semangat baru bagi Fakultas Matematika dan IPA, khususnya pada prodi fisika dan kimia.
“Tentunya gelar ini tidak langsung dicapai, ada proses yang membutuhkan waktu panjang. Saya selaku Rektor dengan pencapaian guru besar ini juga mendorong semangat pada dosen lain dalam mempersiapkan diri menuju gelar profesor,” terangnya.
Apalagi, di UNM sendiri sudah ada program percepatan guru besar yang menggelontorkan dana sebagai acuan dalam melakukan perubahan dengan menambah para ilmuwan atau calon guru besar di perguruan tinggi. (wis/*)
JatimNetwork.com – Salam giat belajar Adik-adik! Kali ini akan dibahas kunci jawaban tema 6 kelas 2 SD MI halaman 201, 202, 203, 204, 205 pembelajaran 5 subtema 4 tentang merawat tumbuhan.
Kunci jawaban yang akan dibahas pada artikel ini termuat dalam buku tematik 6 kelas 2 SD MI kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terbitan Kemdikbud
Pembahasan kunci jawaban tema 6 kelas 2 SD MI halaman 201, 202, 203, 204, 205 dimaksudkan untuk membantu siswa agar mengeksplor jawaban lebih dalam.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 2 SD MI Halaman 188, 189, 190, 192, 193 Pembelajaran 4 Subtema 4: Merawat Tumbuhan
Maka dari itu, sebelum melihat kunci jawaban tema 6 kelas 2 SD MI halaman 201, 202, 203, 204, 205 ada baiknya Adik-adik mengerjakan soal semampunya terlebih dahulu.
Setelah selesai, silakan Adik-adik meminta koreksi pada orang tua atau pembimbing belajar supaya mendapat pengetahuan yang lebih mendalam.
Berikut kunci jawaban tema 6 Kelas 2 SD MI halaman 201, 202, 203, 204, 205 seperti dilansir JatimNetwork.com dari Alumnus STAI Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Farid Permana Sidik, S.Pd.
Baca Juga: Kunci Jawaban Halaman 195, 196, dan 197 Tema 6 Kelas 2 SD MI Pembelajaran 5 Subtema 4 Tentang Merawat Tumbuhan
HALAMAN 201
Diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut ini!