Perkecambahan Hipogeal: Pengertian dan Contoh Tumbuhannya – Kompas.com KOMPAS.com

Informasi Tentang Universitas Di Indonesia Dan Seluruh Dunia
Perkecambahan Hipogeal: Pengertian dan Contoh Tumbuhannya – Kompas.com KOMPAS.com
Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Melestarikan Hewan dan Tumbuhan Langka – kumparan.com kumparan.com
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, jamur adalah jenis tumbuhan yang tidak berdaun dan tidak juga berbuah. Jamur berkembang biak dengan spora dan biasanya berbentuk payung. Jamur juga tumbuh di daerah berair atau lembap, kadang juga pada batang yang busuk.
Istilah jamur ini juga sering disamakan dengan fungi. Namun sebenarnya, dijelaskan dalam Ensiklopedia Dunia Fungi oleh Sri Winarsih, istilah fungi tidak sama dengan jamur. Fungi diartikan sebagai nama regnum dari sekelompok makhluk hidup heterotrof, yang mencerna makanannya di luar tubuh, lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam selnya. Adapun jamur merupakan anggota dari fungi.
Mengutip sumber lain dalam buku Panduan Lengkap Jamur oleh Dr. Ir. Achmad, M.S dkk, jamur juga diartikan sebagai salah satu kelompok jasad hidup dari regnum fungi, dan jamur juga adalah istilah bagi Fungi Filum Basidiomycota yang memiliki tubuh seperti payung.
Jenis-jenis Jamur
Jamur terdiri dari beberapa jenis, yaitu di antaranya adalah jamur yang beracun dan tidak beracun. Dalam buku Budidaya Jamur Pangan Konsumsi Lokal oleh Dr. Lianah, M.Pd, berikut ini adalah contohnya:
1. Jamur Beracun
Jenis jamur beracun atau yang disebut dengan ‘supa upas’ (upas=racun) memiliki senyawa Kolin, racun yang berbahaya serta memiliki dampak mematikan. Jamur jenis ini di antaranya adalah: Amanita, Lepoita, Russula, Collybia, Boletus, Muskarin.
2. Jamur tidak beracun
Jamur ini bisa dikonsumsi oleh manusia, namun harus diperhatikan ciri-cirinya yaitu: tidak mengeluarkan bau amoniak, tidak memiliki cincin pada pangkal batang, warna tubuh jamur tidak bervariasi, dibudidayakan dan dijual, tidak menghasilkan noda saat dipotong, dan tidak terjadi perubahan warna ketika dimasak.
Manfaat Mengonsumsi Jamur
Mengutip buku Perkembangan dan Manfaat Obat Herbal sebagai Fisioterapi oleh Waode Munaeni, dkk, manfaat dari mengonsumsi jamur (yang boleh dikonsumsi) dianggap mampu menyehatkan dan sumber obat-obatan. Mengonsumsi jamur juga menjadi sumber nutrisi penting termasuk karbohidrat seperti glucan, lemak, vitamin B, dan lain-lain.
Dituliskan juga dalam sumber lain, dalam Prosiding Seminar Nasional Persepsi Komda Sulselbar, jamur memiliki protein yang tinggi, sehingga jamur memiliki manfaat sebagai produk pangan dan dapat dikonsumsi serta menjadi salah satu pilihan bagi siapa pun yang ingin mengonsumsi menu makanan sehat.
Masih mengutip sumber yang sama, saat ini terdapat lima jenis jamur yang bisa dikonsumsi dan dibudidayakan. Salah satunya adalah jamur tiram yang bermanfaat antara lain sebagai bahan pangan yang dapat mengurangi berat badan, diabetes, dan juga menyembuhkan anemia. Selain itu, jamur juga bisa dibudidayakan oleh para pelaku usaha.
Itulah pembahasan mengenai jamur, baik dari pengertian, jenis, dan manfaatnya yang bisa diketahui. Sekarang sudah tahu tentang jamur ya. Sampai di sini masih ada yang belum dimengerti?
Simak Video “Hujan Tak Menentu, Awas Timbul Jamur di Kaca dan Bodi Mobil!“
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau laporan berupa hasil dari pengamatan. Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam buku “Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan” oleh Taufiqur Rahman disebutkan bahwa teks laporan hasil observasi mendeskripsikan bentuk, ciri atau sifat umum seperti benda, hewan, tumbuhan, manusia atau peristiwa yang terjadi di alam semesta.
Untuk memahami lebih jelas tentang teks laporan hasil observasi berikut ini penjelasan terkait tujuan, struktur, ciri-ciri dan contohnya.
Secara umum tujuan teks laporan hasil observasi adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan rinci mengenai suatu hal yang bersifat objektif.
Adapun beberapa tujuan lain pembuatan teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut:
Dalam E-Modul Bahasa Indonesia Kelas X oleh Dra Ipa Ratna Mutiara MPd disebutkan ada dua struktur teks laporan hasil observasi yakni pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan.
Pernyataan umum atau klasifikasi berisi tentang informasi mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum.
Pada bagian ini dijelaskan klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, seperti: benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena social, fenomena alam, dan lain sebagainya.
Objek tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.
Pada bagian ini, berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan. Pada bagian ini, akan diuraikan klasifikasi secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas).
Misalnya penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.
Adapun ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut:
Ada berbagai contoh teks laporan hasil observasi. Berikut diantaranya:
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai Museum Topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal Jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal.
Komodo merupakan hewan sejenis reptil besar yang berkaki empat dan wujudnya menyerupai kadal-kadal-an. Bedanya, ukuran hewan ini sangatlah besar. Komodo merupakan hewan langka yang sudah masuk kategori dilindungi. Komodo sudah dicanangkan menjadi satwa nasional bagi negeri ini.
Jika dilihat dari jauh dan dilihat sekilas, komodo tampak seperti biawak biasa. Tetapi, ketika perhatikan dengan saksama, binatang ini ukurannya jauh lebih besar dari biawak. Panjang tubuhnya bisa mencapai tinggi rata-rata orang indonesia, atau sekitar 165 cm. Panjang ekornya setara panjang badannya sehingga membuat panjang total hewan ini menjadi sekitar tiga meter lebih. Komodo memiliki badan yang panjang, lebih besar dari kepalanya.
Kepalanya agak memanjang, mirip dengan reptil pada umumnya. Matanya kecil dan berwarna. Mulutnya agak memanjang. Giginya banyak, menyelimuti rahang di sekujur rahangnya. Gigi Komodo cukup panjang dan sangat tajam. Lidahnya yang berwarna kuning sering menjulur keluar dan bercabang pada tepiannya.
Kulitnya bersisik dan tampak keras, namun memiliki pola yang Indah. Warna kulitnya cokelat kehitam-hitaman dengan sedikit bias kuning keemasan. Pada bagian leher terdapat lipatan-lipatan kulitnya yang bersisik. Lipatan tersebut ditemukan pula di bagian ketiak depan dan lipatan paha bagian belakang. Bagian punggung ekornya bersisik menyerupai gergaji dengan arah miring ke belakang.
Cakar komodo sangatlah tajam dan menukik. Bentuknya mirip cakar burung elang. Warnanya hitam legam dan biasa digunakan untuk bertarung melawan mangsanya.
Binatang ini boleh dibilang hewan yang menyeramkan, namun memiliki sisik yang indah dan bertubuh kekar dan gagah. Komodo merupakan satu di antara satwa nasional yang harus dipertahankan sebagai salah satu bukti nyata kekayaan negeri ini.
Simak Video “Yuk Berkreasi Bersama Semomondeezy dan Rubysh“
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/alk)
Jakarta, CNN Indonesia —
Kerajinan merupakan bagian dari karya seni rupa terapan yang proses pembuatannya membutuhkan keterampilan. Jenis kerajinan nusantara ini sangat banyak. Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi tiga, yaitu kerajinan bahan keras, semi keras, dan lunak.
Melansir buku Seni Budaya dan Prakarya terbitan Bmedia, berikut ada penjelasan lebih lengkap khususnya tentang kerajinan dari bahan keras.
Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang bahan baku utamanya terbuat dari suatu material keras dan sulit dibentuk. Bahan keras ini bisa berasal dari bahan alami atau buatan.
Untuk kerajinan bahan keras alami, sering kali mengutamakan bahan-bahan dari alam seperti kayu, rotan, bambu, pasir, batu, biji-bijian, kulit kerang, dan lainnya.
Sementara kerajinan bahan buatan, berasal dari bahan yang sudah diolah terlebih dahulu. Seperti kaleng, besi, timah, semen, kaca, kawat, logam, plastik, kulit sintetis, dan lainnya.
Untuk contoh kerajinan bahan keras ini terbagi menjadi dua sesuai material yang sebelumnya digunakan.
![]()
|
Ada beragam contoh kerajinan bahan keras alami yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
![]()
|
Selain alami, ada juga kerajinan bahan keras buatan. Berikut contohnya:
Proses pembuatan kerajinan dari bahan keras menggunakan banyak teknik. Di bawah ini beberapa teknik yang paling sering digunakan.
Teknik pahat atau ukir adalah teknik dari karya seni rupa tiga dimensi, yang menggunakan perkakas alat martil, kikir, dan lain sebagainya.
Khususnya untuk material kayu dan batu, teknik pahat ini sangat cocok digunakan supaya bisa menciptakan suatu kerajinan seni.
Teknik anyaman merupakan teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menyilangkan bahan anyam berupa lungsin dan pakan.
Beberapa bahan yang bisa dianyam adalah rotan, bilah, akar lidi, atau bahan dari tumbuhan lain dan sudah dikeringkan.
Teknik potong sambung ialah teknik dengan cara menyatukan dan menggabungkan bahan agar menjadi satu dan membentuk benda kerajinan.
Pada teknik potong sambung ini biasanya menggunakan sejumlah alat, seperti gunting, cutter atau alat sejenis lainnya.
Teknik lukis adalah cara yang digunakan untuk melukis. Jenis teknik melukis ini ada aquarel, plakat, mozaik, dussel, spray, goresan ekspresif dan masih banyak lagi.
Ada banyak bentuk kerajinan yang membutuhkan teknik lukis. Bisa untuk ukiran, dekorasi, mainan, hingga aksesori.
Teknik batik termasuk cara pewarnaan pada kain dan menggunakan penutup sehingga warna kain yang didapatkan bisa membentuk corak atau hiasan warna.
Pada beberapa bentuk kerajinan, umumnya teknik batik yang dipilih yaitu teknik cap, canting tulis, atau printing.
Teknik menatah ialah cara menghias pada suatu bahan kerajinan dengan memberi lubang-lubang halus supaya menggambarkan sebuah pola ragam hias.
Cara menatah ini terbilang rumit, bahkan sering kali diterapkan untuk bahan kerajinan kulit, rotan, atau samak.
Kerajinan bahan keras juga ada yang membutuhkan teknik cukil. Proses cukil dapat menghasilkan gambar, tulisan, atau pola ukiran tertentu.
Teknik cukil biasanya dilakukan pada tahap paling awal sebelum membuat kerajinan. Alatnya menggunakan pisau cukil atau alat pahat ukir.
Itulah pengertian, contoh, dan teknik pembuatan kerajinan bahan keras. Semoga dapat bermanfaat.
(avd/juh)
Simbiosis amensalisme mungkin jarang didengar dibandingkan dengan simbiosis mutualisme, parasitisme, hingga komensalisme. Namun dalam dunia biologi, ternyata ada simbiosis amensalisme. Seperti apa contohnya?
Mengutip dari buku Ekologi Hutan Indonesia oleh Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS, simbiosis amensalisme adalah hubungan antara dua spesies di mana spesies yang satu dirugikan (tetapi sesaat) tetapi spesies lain tidak dirugikan (netral). Amensalisme adalah persaingan dalam bentuk yang lemah.
Contoh dari simbiosis amensalisme, berupa Allelopathy (alelopati) yaitu pengaruh merugikan baik langsung maupun tak langsung dari suatu tumbuhan terhadap tumbuhan lain melalui produksi senyawa kimia.
Dalam hal ini, bahan kimia di kategorikan sebagai:
1. Autotoxic (bahan penghambat) terhadap:
– Anakan sendiri
– Individu lain sejenis
2. Autotoxic (bahan penghambat) terhadap individu lain jenis berbeda
Dikutip dari buku Teknologi Pengendalian Gulma oleh Abdul Rahim, cara tanaman melepaskan bahan kimia (bahan alelopati) adalah melalui:
a. Pencucian daun/batang oleh air hujan
Beberapa senyawa alelokimia yang dapat tercuci oleh air hujan dari tumbuhan antara lain gula, asam-asam organic, asam-asam amino, pektat.
Di Indonesia gulma yang terbentuk hasil cucian daunnya menghambat pertumbuhan tanaman adalah Imperata cylindrica dan Cyperus rotundus.
b. Bahan tanaman yang jatuh sebagai serasah yang menjadi humus dalam tanah
Tumbuhan yang mati akan mengalami pembusukan sehingga permeabilitas sel-selnya hilang, akibatnya senyawa alelokimia yang terdapat dalam jaringan tumbuhan mudah lepas dan menghambat pertumbuhan tanaman
Selain, itu mikroorganisme yang berada di rizosfer dapat meningkatkan produksi senyawa alelokimia karena terjadi pemecahan secara enzimatis polimer-polimer yang terdapat dalam jaringan tumbuhan
c. Gas yang menguap dari permukaan tanaman
Senyawa alelokimia yang diisolasikan dari tumbuhan tersebut telah diidentifikasi sebagai senyawa golongan terpenoid, sebagian besar monoterpen dan seskuiterpen.
Kemudian senyawa akan diserap akar tanaman di sekitarnya dalam bentuk uap atau embun yang masuk ke dalam tanah. Kondisi ini mengakibatkan bisa menghambat pertumbuhan tanaman.
d. Eksudat akar
Larutan yang digunakan untuk menumbuhkan suatu jenis gulma, kemudian digunakan untuk menumbuhkan suatu jenis tumbuhan ternyata terdapat aktivitas alelopati atau terjadi penghambat pertumbuhan tanaman.
3. Bahan kimia alelopati di antaranya adalah phenolic, terpeties, alkaloids, nitrit difenol, asam benzoate, fenin, sulfida.
Senyawa alelopati juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui berbagai cara seperti dikutip dari buku Peningkatan Produksi, Manfaat Sustainability Biodiversitas Tanaman Indonesia Volume I oleh Dewan Guru Besar IPB, yakni:
1. Berpengaruh terhadap penyerapan hara
2. Penghambatan pembelahan sel
3. Penghambatan pertumbuhan tumbuhan
4. Penghambat aktivitas fotosintesis
5. Pengaruh terhadap respirasi
6. Penghambat aktivitas enzim
Pengaruh yang dihasilkan oleh alelopati berbeda-beda tergantung pada spesies, kultivar atau bagian tanaman dalam satu varietas.
Berikut beberapa contoh dari simbiosis amensalisme, seperti dikutip dari buku Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dan Kehidupan oleh Ahmad Syauqi; buku Intisari Pengetahuan Alam Lengkap oleh Tetty Yulliawati, SP; dan Ekosistem: Modul Inkuiri Berbasis Potensi Dan Kearifan Lokal oleh Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti, antara lain:
1. Gulma Salvia sp yang mengeluarkan alelopati sehingga gulma lain tidak mampu tumbuh di wilayah tersebut.
2. Spesies jamur Penicillium notatum yang menghasilkan senyawa antibiotik dalam aktivitas metabolismenya atas ketersediaan zat nutrisi dalam suatu medium akan menghambat kehidupan bakteri.
3. Alang-alang mengeluarkan zat alelopati dalam tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya.
4. Akar tumbuhan Juglans nigra dan Eucalyptus globulus menghasilkan senyawa fenol sehingga mengganggu metabolisme tumbuhan lain di sekitarnya.
Nah, itulah informasi mengenai simbiosis amensalisme yang ternyata ada dan mempunyai keterkaitan dengan simbiosis alelopati. Selamat belajar ya detikers!
Simak Video “Mengapa Orang India Banyak yang Jadi Bos Teknologi? Ini Alasannya…“
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan disebabkan adanya perubahan komposisi materi.
Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau pengurai suatu zat, sebagaimana dikutip dari buku Buku IPA Terpadu: Ilmu Pengetahuan Alam Kurikulum 2013 SMP Kelas VII oleh Rinawati.
Ciri-ciri Perubahan Kimia
Terdapat 4 macam perubahan kimia dikutip dari buku Rangkuman Lengkap Kimia; SMP / MTs kelas 7/8/9 oleh Tim Guru Indonesia dan repositori Kimia dari laman Kemdikbud, masing-masing dijelaskan sebagai berikut:
1. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Perubahan Suhu
Proses perubahan suhu dibagi dua, yaitu:
a. Reaksi eksoterm, yakni reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor) sehingga meningkatkan suhu lingkungan. Contohnya: proses pembakaran petasan, pembuatan api unggun.
b. Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: peristiwa fotosintesis, di
mana tumbuhan menyerap kalor dari matahari.
2. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Warna
Terjadinya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi pada zat-zat yang bereaksi juga menunjukkan adanya perubahan kimia.
Contoh: perubahan warna pada kertas lakmus. Kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah saat dicelupkan kedalam larutan basa akan berubah menjadi biru.
3. Perubahan Kimia yang Menghasilkan Gas
Terbentuknya gas pada proses reaksi adalah salah satu indikator perubahan kimia.
Contohnya: logam seng (Zn) yang direaksikan dengan larutan asam sulfat (H2SO4) akan terbentuk seng sulfat (ZnSO4) dan sejumlah gelembung-gelembung gas hidrogen.
4. Perubahan Kimia yang Dapat Menghasilkan Endapan
Produk dari zat-zat yang bereaksi jika terbentuk endapan maka termasuk perubahan kimia.
Contoh: perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan natrium klorida (NaCl) menghasilkan natrium nitrat (NaNO3) dan endapan berwarna putih perak klorida (AgCl).
Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut beberapa contoh perubahan kimia yang kita jumpai di keseharian hidup kita, seperti dikutip di buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VII A oleh Agung Wijaya; Kimia SMP/MTs Kelas VII oleh Budi Suryantin; Seri Sains: Benda dan Sifatnya oleh Agus Riyadi; dan Top Pocket Master Book IPA SMP Kelas 7,8, & 9 oleh Winda Sutrisno:
1. Kertas yang dibakar menjadi abu. Setelah pemanasan berakhir, abu tidak akan berubah lagi menjadi kertas.
2. Pembusukan makanan yang tidak disimpan dengan baik.
3. Fermentasi pembuatan singkong dari tape dan beras ketan.
4. Penambangan emas dengan amalgamasi (melarutkan emas dengan raksa).
5. Elektrolisis yang menguraikan senyawa menjadi zat-zat penyusunnya, misalnya elektrolisis air yang menguraikan hidrogen dan oksigen.
6. Pembakaran bensin di dalam mobil dapat menghasilkan energi gerak sehingga mobil bisa berjalan.
7. Paku yang dibiarkan terlalu lama akan berubah berkarat. Hal ini disebabkan, udara lembab mengakibatkan besi (Fe) yang terkandung dalam paku akan bereaksi dengan oksigen dan berubah menjadi karat besi (Fe2O3).
8. Perubahan susu menjadi keju.
9. Luka yang diobati menggunakan alkohol terasa dingin dikulit. Ini disebabkan alkohol menyerap panas dikulit.
10. Gula pasir yang terbakar akan menghasilkan zat yang berwarna hitam dan berair. Zat yang berwarna hitam ini disebut dengan arang. Rasanya berubah menjadi pahit berbeda dengan rasa gula pasir yang manis.
11. Perubahan minyak goreng menjadi bau tengik. Minyak goreng mengandung asam lemak. Jika asam lemak ini bereaksi dengan oksigen, minyak goreng tersebut lama-kelamaan menjadi berbau tidak enak dan tidak baik untuk dikonsumsi.
Selamat belajar tentang perubahan kimia, detikers…
Simak Video “Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon“
[Gambas:Video 20detik]
(nwk/nwk)
Hewan omnivora adalah hewan pemakan segala. Dari tumbuhan, biji-bijian hingga daging bisa dilahap oleh hewan jenis ini.
Menurut Sumber Belajar Kemendikbud, hewan omnivora biasanya akan mendominasi ekosistem. Kecuali jika ekosistem itu sedang terganggu.
Selain omnivora, terdapat pula hewan pemakan daging (karnivora) dan hewan pemakan tumbuhan (herbivora). Jika dilihat, hewan omnivora merupakan gabungan dari keduanya.
Setiap jenis hewan berdasarkan penggolongan makanannya, memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu sama lain. Ciri yang paling menonjol terletak pada gigi.
Jika hewan herbivora memiliki gigi khusus untuk memakan tumbuhan sementara hewan karnivora memiliki gigi yang dirancang untuk menyantap daging, maka hewan omnivora memiliki gigi yang sesuai dengan konsumsi kedua tumbuhan dan daging.
Dalam situs BBC disebutkan, gigi karnivora akan lebih tajam untuk melumat daging sementara gigi herbivora berbentuk gigi geraham tanpa gigi taring. Jika dibandingkan dengan gigi hewan omnivora, omnivora mempunyai gigi yang tajam di bagian depan dan datar di bagian belakang. Membuatnya mudah untuk mengunyah daging maupun tumbuhan.
Selain ciri-ciri di atas, ada ciri-ciri hewan omnivora yang perlu siswa ketahui, yakni:
Banyak hewan omnivora di sekitar kita. Agar lebih paham, berikut contoh-contoh hewan omnivora.
Nah, itulah pengertian, ciri-ciri serta contoh hewan omnivora di sekitar kita. Sudah paham, detikers?
Simak Video “Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium 0-4“
[Gambas:Video 20detik]
(nir/nwy)
Foto: Journal of Biophilic Design
Hubungan manusia dengan alam adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Namun, perkembangan teknologi di era modern telah mengubah hubungan ini.
Meski di satu sisi mempermudah segala aktivitas manusia, penggunaan teknologi berlebihan justru menjauhkan manusia dari alam.
Untuk menghubungkan kembali manusia dengan alam, sebagian arsitek mulai menerapkan biophilic design ke dalam bangunan.
Bukan tanpa alasan, penerapan desain biophilic mampu memberikan dampak positif pada perilaku, mental, hingga fisik manusia.
Hari ini, konsep arsitektur biophilic dapat ditemukan di dalam rumah, apartemen, hingga ruang publik seperti kantor dan mal.
Foto: Unsplash
Pada dasarnya, biophilic design adalah praktik untuk menciptakan hubungan yang lebih intim dengan alam lewat bangunan dan lanskap yang dibangun manusia.
Konsep desain satu ini berfokus untuk memberikan stimulus kepada manusia, agar dapat merasakan kehadiran alam di suatu bangunan.
Tentunya, hal ini bisa dicapai dengan keberadaan tiga elemen utama di dalam ruang, baik dalam skala bangunan maupun kota.
Ketiga elemen tersebut adalah direct nature, natural pattern, serta place and culture.
Singkatnya, arsitektur biofilik tak melulu soal tumbuhan hijau. Konsep ini juga mendorong kita untuk tetap terkoneksi dengan tempat serta budaya di mana bangunan itu didirikan.
Meskipun terdengar modern, ternyata desain biofilik telah ditemukan dalam arsitektur kuno seperti Taman Gantung Babilonia dan Alhambra of Granada.
Baca juga:
Mengenal Japandi Design, Perpaduan Konsep dari Dua Benua
Foto: ArchDaily
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kalau stres, gangguan mental, dan kardiovaskular akan menjadi penyakit yang sering ditemukan di masa depan.
Hal ini disebabkan salah satunya karena kurangnya koneksi manusia dengan alam di sekitarnya.
Memasukkan unsur alam baik secara langsung maupun tidak pada lingkungan terdekat, mampu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan produktivitas.
Tak heran kalau beberapa kantor besar seperti Google, Apple dan Amazon sudah menerapkan desain biophilic di dalam tempat kerja mereka.
Setidaknya, berikut keuntungan menerapkan biophilic design ke dalam bangunan:
Hunian |
|
Kantor |
|
Sekolah |
|
Rumah sakit |
|
Hotel | Tamu bersedia membayar 23% lebih mahal untuk kamar dengan pemandangan hijau. |
Tempat perbelanjaan | Konsumen membayar 8-12% lebih mahal untuk barang atau jasa yang ditawarkan di dalam pusat berbelanjaan dengan biophilic design. |
Setelah melihat keunggulan yang ditawarkan oleh desain biofilik, kamu mungkin jadi tertarik untuk memiliki hunian dengan nuansa alam di dalamnya.
Jika berminat, kamu bisa cek rekomendasinya di bawah ini:
Kehidupan modern telah memaksa kita untuk menghabiskan 90% dari waktu harian di dalam ruangan.
Maka itu, kita membutuhkan desain biofilik untuk menggantikan kenyamanan yang seharusnya di didapatkan langsung dari alam bebas.
Kabar baiknya, tanpa pemandangan hijau atau laut pun kamu masih dapat merancang hunian yang terkoneksi dengan alam. Berikut beberapa caranya:
Memiliki hubungan yang lebih dekat dengan alam dapat menjaga kesehatan sekaligus kesejahteraan kita.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menerapkan desain atau arsitektur biofilik ke dalam hunian.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Baca juga:
5 Ide Menata Apartemen dengan Interior Design SOHO
Energi yakni sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan digunakan untuk berbagai kegiatan. Tanpa adanya energi, makhluk hidup akan mati. Karena itu perlu adanya energi alternatif.
Energi alternatif adalah energi yang memiliki peran sebagai pengganti energi utama. Pada dasarnya, energi diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu energi terbarukan dan energi tidak terbarukan.
Bila melihat definisinya, energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang melimpah dan tersedia di planet ini seperti matahari.
Sedangkan energi tak terbarukan adalah energi yang diambil dari sumber tersedia di bumi namun jumlahnya terbatas dan akan habis 50-60 tahun dari sekarang.
Pengertian Energi Alternatif
Istilah energi alternatif pada dasarnya merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional dilansir dari buku Apa itu Energi? oleh Maulida Khasanah.
Bila dilihat dari kacamata jangka panjang, energi alternatif diharapkan bisa menggantikan peranan sumber energi yang utama.
Sumber energi tersebut yang memiliki sifat tak terbarukan seperti bahan bakar fosil yang meliputi batubara, minyak, dan gas alam juga bahan baku nuklir.
Karena sumber energi tersebut dinilai tak ramah lingkungan, energi alternatif diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Sumber Energi Alternatif
1. Matahari
Matahari adalah sumber energi utama untuk planet bumi yang kini telah dikembangkan pemanfaatannya untuk berbagai hal. Tak hanya itu keperluan sehari-hari, matahari juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik, kendaraan bertenaga solar dan banyak macamnya.
2. Panas Bumi
Energi yang dihasilkan dari panas bumi kini dipergunakan sebagai listrik yang sangat tinggi. Panas bumi disebutkan sebagai salah satu energi terbaik di dunia. Karena uap air yang dihasilkan disebut tidak akan mencemari lingkungan.
3. Angin
Energi alam yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.
4. Hydropower
Hydropower adalah energi listrik yang dihasilkan dari kekuatan air dan dibuat dengan cara membendung air sungai. Nantinya, pipa-pipa air akan diarahkan menuju turbin dan membentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
5. Gas Alam
Gas alam berada di bawah tanah dengan berbagai macam hidrokarbon yang memiliki daya tekan tinggi. Kini, gas alam diolah dan menjadi elpiji yang digunakan untuk memasak sehari-hari. Gas alam juga dimanfaatkan sebagai pembangit tenaga listrik (PLTG).
6. Hidrogen
Hidrogen dibuat dari air yang kemudian dibakar seperti bensin. Pemanfaatannya diklaim bisa lebih baik dari bahan bakar minyak (bbm) yang digunakan saat ini.
7. Biomassa
Biomassa adalah massa tumbuhan dan kotoran hewan yang diolah sehingga menjadi sebuah gas.
8. Biofuel
Biofuel adalah energi yang berasal dari bahan-bahan nabati seperti minyak bumi, tanaman jarak, jagu, dll. Usai diolah minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar yang disebut dengan Bahan Bakar Nabati (BBN).
9. Gelombang Laut
Energi yang digunakan dari gelombang laut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki peluang menghasilkan sumber energi gelombang laut terbesar.
10. Biodiesel
Energi yang berasal dari tumbuhan dan lemak binatang ini bisa digunakan secara murni atau campuran untuk menjadi pengganti bahan bakar fosil.
Kelebihan dan Kekurangan Energi Alternatif
Kelebihan:
– Energi bisa terbarukan
– Sumber energi gratis
– Sumber energi bisa dibuat dan melimpah ruah
– Tak akan terjadi krisis kelangkaan
– Ramah lingkungan
– Menjadi cadangan untuk masa mendatang
Kekurangan
– Biaya instalasi awal tinggi
– Teknologi yang tersedia saat ini juga dinilai belum cukup mampu menggantikan energi konvensional
Itulah yang dimaksud dengan energi alternatif. Jadi makin tahu kan detikers? Selamat belajar!
Simak Video “Enggak Cuma BBM, Indonesia Bisa Gunakan 3 Sumber Energi Ini!“
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)
Dalam pagelaran wayang kulit kita sering mendengarkan tembang yang memiliki lirik bahasa Jawa. Salah satu tembang yang memiliki banyak tema adalah tembang macapat.
Tembang ini umumnya terdapat dalam karya-karya sastra klasik Jawa dari masa Mataram Baru. Adapun pada karya prosa, tembang macapat ini disebut gancaran. Meski begitu, saat ini isi dari karya sastra Jawa tidak lagi begitu.
Saat ini tembang macapat masih sering dilantunkan dalam acara-acara di Jawa. Namun, masih banyak anak muda yang tidak mengenal tembang asal Jawa yang satu ini.
Tembang macapat adalah langgam dan bisa juga merupakan lagu dalam bentuk yang tidak lazim. Tembang macapat biasa ada pada seni karawitan Jawa.
Istilah tembang macapat merupakan gabungan dari kata tembang dan macapat. Kata macapat sendiri bukan berasal dari bahasa Jawa Kuno, bahasa Jawa Tengahan atau Bahasa Kawi melainkan berasal dari bahasa Jawa Baru.
Tembang macapat merupakan jenis tembang yang sering digunakan dan diterapkan pada kitab yang terbit pada masa Jawa Baru, yakni selepas abad ke-16.
Mengutip buku Serat Kandha Suluk Tembang Wayang oleh Bram Palgunadi (2021), jenis dari tembang macapat ada 11, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pangkur berarti ekor yang kemudian diberi isyarat tut pungkur yang artinya mengekor. Tembang pangkur biasanya dibawakan dalam suasana seseorang ingin memberikan nasehat kehidupan kepada orang lain supaya bisa menempuh hidup baik dan bermanfaat.
Maskumambang memiiki arti punggawa yang melaksanakan upacara Shamanistis. Tembang maskumambang biasanya dibawakan untuk menunjukkan suasana haru, memukau, mempesona atau memikat hati. Acara-acara tersebut misalnya kelahiran bayi yang sangat didambakan.
Sinom bisa diartikan sebagai daun muda dan kadang diberi tanda sandi berupa gambar atau lukisan. Tembang sinom cocok untuk suasana atau acara yang menampilkan cerita-cerita, hikayat, legenda atau kepercayaan yang berhubungan dengan anak muda.
Istilah asmarandana memiliki arti suka memberi. Tembang ini biasanya dibawakan dalam acara yang memiliki suasana penuh cinta, jatuh hati, memuja kekasih, cerita cinta atau cerita yang berhubungan dengan perasaan hati yang senang.
Dhandang-Gula memiliki arti menantikan kebaikan atau menunggu kebaikan. Tembang ini bertemakana suasana tentang kehormatan, kebesaran suatu hal, sifat-sifat utama atau nasehat baik.
Durma berasal dari bahasa Jawa Klasik yang artinya harimau. Tembang Durma bertemakan suasana seram, menakutkan, mencekam, horor, atau miris.
Mijil berarti nama sejenis tumbuhan yang berbau wangi. Tembang mijil menggambarkan suasana awal, muda, kelahiran atau mengawali sesuatu.
Kinanthi dapat diartikan sebagai bergandengan tangan, teman atau nama benda. Kinanthi bisa berarti bersama juga. Tembang Kinanthi bertemakan kebersamaan, penuh kasing sayang, penuh cinta, dan bersifat penuh persaudaraan.
Istilah gambuh berarti tahu, terbiasa, atau tetumbuhan. Tembang Gambuh memiliki watak ragu-ragu, tak bereputasi jelas, samar-samar, dan perilaku tak jelas.
Pucung memiliki arti kuncup dedaunan, pucuk daun yang masih sangat muda. Tembang pucung biasa digunakan untuk menggambarkan suasana santai, cerita yang lucu, atau penuh jenaka.
Megat-Ruh memiliki arti putus, tamat, pisah atau cerai. Tembang Megat-Ruh menggambarkan suasana sendu, sedih, kesendirian atau perpisahan.
Contoh Tembang Macapat
Di bawah ini adalah contoh dari tembang macapat:
Gegaraning wong akrami,
‘modal dalam pernikahan’
dudu bandha dudu rupa,
‘bukan harta atau rupa’
amung ati pawitané,
”hanya hati modal utamanya’
luput pisan kena pisan
‘sekali jadi, jadi selamanya’
yen ta gampang luwih gampang,
‘jika mudah, semakin gampang
yen angèl angèl kalangkung,
jika sulit, sulitnya bukan main
tan kena tinumbas arta
‘tak bisa ditebus dengan harta
Simak Video “Mengintip Hotel Lokasi Pembuatan Video Seks Kebaya Merah di Surabaya“
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)