Tag: Surabaya

Mengenal Restoran Dapoer Kecombrang Surabaya, Sajikan Menu Rumahan

Surabaya

Namanya Dapoer Kecombrang Surabaya. Dinamakan Dapoer Kecombrang Surabaya, karena menu makanan yang disajikan didominasi bahan dasar kecombrang.

Kecombrang sendiri merupakan tumbuhan rempah nusantara yang serba guna. Karena khasiatnya, kecombrang kerap digunakan untuk bahan campuran masakan dan minuman.

Tumbuhan yang punya nama lain honje ini umumnya berwarna merah dan berbentuk kuncup mekar seperti bunga. Pada bagian buah, bijinya dan batangnya biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.

Owner Dapoer Kecombrang, Emanuel Sutjipto Widarta mengaku mengenal kecombrang secara tak sengaja pada tahun 2017. Saat itu ia mencoba kuliner dengan menggunakan sambal kecombrang.

Sejak saat itu, ia mulai jatuh hati dengan kecombrang. Tak hanya itu, ia juga berinisiatif membuka restoran yang makanan berbahan dasar kecombrang.

“Setelah saya pertimbangkan dengan keluarga, saya putuskan berani dan mulai operasional resto pada 20 Oktober 2020. Kemudian, menamakannya Dapoer Kecombrang,” kata Sutjipto kepada detikJatim, Jumat (2/12/2022).

Lokasi restorannya ada di Jalan Wonorejo Timur, Surabaya. Hingga kini, total sudah ada sekitar 20 menu yang ditawarkan yang seluruhnya berbahan dasar kecombrang.

“Sampai sekarang, ada sekitar 20 menu setiap hari yang kami sajikan,” tuturnya.

Gayung bersambut, rupanya restoran yang didirikan mendapat sambutan positif. Ini terbukti dengan pesanan yang jumlahnya hingga ratusan.

“Untuk pre-order ada sampai ratusan menu dengan bahan dasar kecombrang,” ujar suami dari Syanei Oktavianly itu.

Menurut Sutjipto, ramainya usaha yang dirintisnya ini karena restoran yang menawarkan menu sajian dengan kecombrang hampir tak ada. Ia bahkan berani menyebut bahwa restoran miliknya merupakan satu-satunya.

“Untuk memulai bisnis, tentu harus punya diferensiasi (Perbedaan) yang tinggi,” katanya.

Menurutnya, menu berbahan kecombrang yang ditawarkan semakin mendapat sambutan karena selalu dipadukan dengan makanan khas nusantara. Sehingga tak jarang dari kalangan masyarakat hingga pejabat banyak yang memujinya.

“Menu-menu saya adalah menu nusantara, saya ciptakan sendiri. Sehingga, tidak hanya orang Surabaya saja yang menikmati. Pak Dahlan Iskan sampai DPR pernah berkunjung ke sini, memuji langsung masakan kecombrang,” ujar dia.

“Sambal dengan kecombrang lebih segar dan menyehatkan. Makannya, menu saya khas nusantara, menu ala pulang kampung, lebih ke rumahan. Misalnya ini, signature kita ya gule ini, karena perpaduan Timur Tengah, Melayu, dan Morotai,” tutupnya.

Simak Video “Bermalam di Hotel Joglo Kecombrang dengan Nuansa yang Asri
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)

Ciptakan Kebab Sehat dari Jamur Kancing, Mahasiswa UM Surabaya Lolos KBMI

research

Foto Mahasiswa UM Surabaya pencetus inovasi kebab kebul (Humas)

Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surabaya UM Surabaya
Dzulhamdi Musa (Hukum Keluarga Islam), Amalia Uyun
Ayunda (Ilmu Hukum), Azizah Nur Awaliyah (Ilmu Hukum) berhasil didanai dan mendapatkan
kesempatan pameran dalam ajang Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang
digelar oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Selasa
(22/11/22)

Inovasi yang diciptakan Musa dan timnya adalah produk kebab sehat
berbahan jamur kancing.

“Bahan dasar yang kami
gunakan adalah jamur kancing yang sudah diolah, sehingga memiliki tekstur dan
rasa hampir seperti daging sapi. Jamur kancing sendiri memiliki kandungan dan
manfaat untuk kesehatan diantaranya menurunkan risiko kanker, mengendalikan
kadar gula, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan usus, mengatasi radikal
bebas dan memperkuat tulang,”katanya saat diwawancara.

Musa selaku
founder menjelaskan awalnya ia membuat kebab karena ketertarikan dalam
berwirausaha, ditambah kondisi pandemi tahun 2021 yang menyebabkan dirinya
terpacu membuat inovasi usaha yang bisa menghasilkan benefit sehingga bisa membantu
perekonomian orang tua.

“Tujuan yang lain
adalah meningkatkan kesejahteraan para petani jamur kancing dengan pengolahan
jamur kancing yang awalnya mentah menjadi bahan baku kebab sehingga menjadikan
sebuah makanan vegetarian yang memiliki cita rasa tinggi,”imbuhnya lagi.

Selanjutnya, ia
menegaskan tujuan yang lain ingin mensejahterakan masyarakat di Bratang Wetan
dengan membuka lapangan pekerjaan.

Musa juga mengutarakan
bahwa persiapan dalam pameran ia persiapkan secara matang. Selain  pameran
,Timnya juga melakukan presentasi secara langsung. Ia menjelaskan kebab buatan
timnya memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya.

Jamur kancing yang sudah
diolah menjadi daging analog nabati. Daging analog nabati sendiri, adalah istilah
untuk olahan bahan makanan dari tumbuhan, jamur kancing memiliki cita rasa ciri
khas hampir seperti daging sapi,”imbuhnya.

Musa yang merupakan founder kebab kebul menegaskan, meskipun kandungan
kebab yang dibuatnya tidak ada unsur daging sama sekali, namun di setiap 96
gramnya terkandung kalori 1, karbohidrat 3 gram, serat 1 gram, protein 3 gram,
lemak 0 gram, vitamin D 33%, selenium 16%, fosfor 12% dan folat (vitamin B9)
4%.

Ia menyebut trend makanan sehat dan makanan untuk pola diet, menjadi
suatu trend positif yang berkembang dikalangan masyarakat dan semakin lama
peminantnya semakin bertambah.

“Untuk itu, kami hadir untuk menyajikan suatu produk makanan sehat yang
dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat luas,”tegasnya lagi.

Tak hanya selesai dalam
pameran, produk kebab yang diberi nama kebab kebul
 buatan mahasiswa UM Surabaya ini sudah bisa
dinikmati di berbagai platform belanja seperti Grabfood dan Shopeefood, bahkan
sudah menerima pesanan dari luar kota.

Sementara itu Junaidi Fery
Efendi Kepala Biro Kemahasiswaan dan Inovasi (BAKAI) mengapresiasi capaian yang
telah diraih mahasiswa ini.

“Alhamdulillah ini tahun kedua
UM Surabaya lolos dalam ajang KBMI, semoga tahun depan lebih banyak lagi
mahasiswa yang menerima pendanaan, semoga penelitian seperti ini mampu menjadi inspirasi
untuk mahasiswa  lain untuk berprestasi”, pungkasnya.