Tanam Aneka Jenis dengan Manfaat Berbeda | Berau Post Berau Post

Informasi Tentang Universitas Di Indonesia Dan Seluruh Dunia
Tanam Aneka Jenis dengan Manfaat Berbeda | Berau Post Berau Post
Peringati HUT Kemerdekaan RI ke 78, Polres Gresik Tanam Pohon … Humas Polri
Batam (HK) – PT Yamamoto Asri Batam didampingi oleh Perkumpulan Mangrove Pusaka Anak Negeri (MAPAN) kembali melakukan penanaman tumbuhan mangrove di Kebun Raya Nongsa Batam, pada, Sabtu (17/12/2022).
Kali ini, sebanyak 5000 bibit tumbuhan mangrove ditanam di lahan seluas 7 ha di area Kebun Raya Batam.
Dendi Purianto, Ketua Perkumpulan MAPAN sekaligus mewakili PT Yamamoto Asri Batam mengatakan, penanaman tumbuhan mangrove di Kebun Raya Nongsa itu sudah yang ke-3 kalinya.
PT Yamamoto Asri Batam didampingi oleh Perkumpulan MAPAN kembali melakukan penanaman tumbuhan mangrove di Kebun Raya Nongsa Batam, pada, Sabtu (17/12/2022). (istimewa)
“Berarti sudah ada 15 ribu bibit tumbuhan mangrove yang telah kami tanam di kebun raya ini,” ucapnya di sela-sela acara.
Dijelaskannya, berdasarkan kondisi di lapangan, penanaman tumbuhan mangrove di kebun raya itu termasuk berhasil, karena tingkat kehidupan pohon mangrove cukup tinggi.
“Berbeda kalau kita tanam di pinggir laut atau daerah pulau. Disini teritip yang menjadi musuh mangrove sangat sedikit,” ucap Dendi.
Penanaman kali ini, lanjutnya, terasa spesial karena bertepatan dengan Hari Jadi ke-193 Kota Batam.
Penanaman mangrove di area Kebun Raya Batam. (istimewa)
Surabaya (ANTARA) – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menanam sedikitnya 2.000 pohon di 14 area terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan sebagai wujud komitmen perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan pelabuhan.
“Aksi tanam pohon sebagai bentuk komitmen untuk turut serta dalam penanganan perubahan iklim yang berpedoman pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs/Sustainable Development Goals),” kata Corporate Secretary SPTP Widyaswendra kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Penanaman pohon dilakukan secara serentak oleh para terminal head (pimpinan cabang) SPTP dengan para pemangku kepentingan yang ada di masing-masing terminal peti kemas.
Selain itu, penanaman pohon juga untuk menghilangkan kesan lingkungan pelabuhan sebagai tempat yang gersang, kumuh dan sumber polusi.
Aksi tanam pohon yang dilakukan SPTP sekaligus sebagai bentuk dalam mewujudkan pelabuhan hijau (green port) dan bersih.
“Ada tiga jenis tumbuhan yang ditanam di area terminal peti kemas, yakni sawo kecik, tanjung, dan pucuk merah. Ketiga tumbuhan tersebut dipilih karena karakteristiknya yang mudah dalam hal perawatan dan tidak merusak fasilitas fisik yang ada di sekitar terminal peti kemas,” kata Widyaswendra.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong Jece Julita Piris mengatakan lingkungan pelabuhan yang asri akan membuat pekerja dan pihak-pihak yang berkepentingan merasa nyaman ketika ada di lokasi pelabuhan.
Sebagian masyarakat, lanjut dia, beranggapan bahwa pelabuhan adalah tempat yang panas karena letaknya yang berada dekat dengan laut.
Dengan penghijauan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi kelestarian lingkungan pelabuhan.
“Penanaman pohon ini menjadi wujud komitmen bersama antara regulator dengan operator dalam mewujudkan pelabuhan bersih dan asri. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana kita para pihak yang ada di area pelabuhan juga turut menjaga kebersihan dan ketertiban pelabuhan, agar sehat dan selamat,” ujarnya.
Ketua Majelis Taklim Jabal Nur, Buhana , di Donggala, Selasa menjelaskan penanaman pohon bakau merupakan bentuk aksi sosial untuk meningkatkan kualitas ekologi yang sejalan dengan anjuran Islam.
“Majelis Taklim Jabal Nur tidak hanya melakukan kegiatan keagamaan yang bersifat pengajian, tetapi juga melakukan kegiatan yang lebih luas yang tidak bertentangan dengan anjuran Agama Islam,” katanya terkait penanaman itu.
Majelis Taklim Jabal Nur yang berlokasi di Desa Talise , Kota Palu, bekerja sama dengan Yayasan Bonebula Donggala menanam 200 pohon mangrove .
Dikatakannya, pelestarian lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekologi penting dilakukan, demi keberlangsungan hidup bersama. Apalagi , ekosistem mangrove terbukti mampu menjadi benteng bagi masyarakat di kawasan pesisir dari ancaman tsunami dan air pasang.
“Makanya kami terlibat dalam gerakan pengurangan risiko bencana dan menjadi bagian dari organisasi keagamaan yang peduli lingkungan,” katanya.
Kegiatan itu, katanya, meningkatkan keterlibatan dan partisipasi dalam budi daya mangrove dan menjadi topik diskusi bersama anggota Majelis Taklim Jabal Nur dan menjadi salah satu programnya.
“Ke depannya, kami juga akan terus terlibat dalam aksi penyelamatan lingkungan dan aksi sosial lainnya di masyarakat,” ujarnya.
Terkait hal itu, Direktur Yayasan Bonebula Donggala Andi Anwar mengapresiasi keterlibatan Majelis Jabal Nur Taklim dalam gerakan penyelamatan ekosistem pesisir dengan melakukan kampanye dan edukasi terkait pentingnya mangrove bagi manusia. Mangrove
merupakan tumbuhan darat dan bukan tumbuhan laut, hanya saja tumbuhan ini mampu beradaptasi dengan air laut selain tumbuhan mangrove .juga mampu menyerap karbon lima kali lebih banyak dari hutan tropis, oleh karena itu tumbuhan mangrove penting untuk ditanam,” kata Buhana.
Minggu, 27 November 2022 – 07:40 WIB
Ilustrasi kalender Bali Minggu 27 November 2022 bertepatan dengan Redite Paing Gumbreg. Foto: pnb.ac.id
bali.jpnn.com, DENPASAR – Minggu hari ini (27/7) berdasarkan kalender Bali masuk Redite Paing Gumbreg.
Sama seperti kalender Jawa, masyarakat Bali juga menggunakan kalender ini untuk berbagai keperluan, baik untuk menentukan hari baik, buruk dan lainnya.
Masyarakat Bali masih menggunakan kalender tersebut untuk acara keagamaan, usaha, pertanian, pernikahan atau kelahiran.
Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, kalender Bali telah mengalami modifikasi sesuai dengan unsur lokal.
Pada kalender Bali terdapat pengalantaka sebagai acuan penetapan purnama dan tilem.
Melalui pengalantaka maka bisa menentukan hari baik (ala ayuning dewasa ayu) dan buruk (dewasa ala).
Penanggalan Bali juga tak lepas dari weweran yang dilakukan perhitungan dengan wuku sehingga dari pertemuan hari tersebut akan menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan sesuatu.
Berikut ala ayuning dewasa ayu pada Minggu hari ini (27/11) dilansir dari kalenderbali.org:
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
Mungkin banyak dari kamu belum mengetahui tentang daun gympie-gympie. Daun ini merupakan salah satu tanaman paling mematikan di dunia. Daun gympie-gympie bahkan sering disebut sebagai tanaman bunuh diri karena rasa sakit yang ditimbulkan sangat menyiksa dan tak tertahankan hingga menimbulkan pikiran untuk mengakhiri hidup.
Penampilan daun gympie-gympie memang tampak tidak berbahaya. Padahal efek yang dibuatnya bisa mengakibatkan korban kesakitan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Daun yang punya nama lain dendrocnide moroides ini memiliki racun mematikan yang menyelimuti seluruh bagian daun dan batangnya.
Karena hal ini, tentu banyak orang yang berusaha untuk menghindarinya. Namun, seorang pria asal Inggris justru melakukan hal yang sebaliknya. Pria yang diketahui bernama Daniel Emlyn-Jones justru nekat menanam daun gympie-gympie di rumahnya. Ahli botani itu membudidayakan tanaman tersebut di dalam kurungan besi.
Di bagian luar kurangan besi tersebut, Daniel memberi tanda peringatan bahaya. Pria 49 tahun ini rupanya memiliki alasan tersendiri memutuskan untuk menanam daun gympie-gympie yakni karena Daniel terpesona dengan tanaman-tanaman berbahaya.
“Saya selalu terpesona dengan tanaman berbahaya. Saya pikir sangat menarik untuk melihat apa yang bisa muncul dari alam, dan ini adalah tanaman yang sangat berbahaya seperti yang kalian lihat dari tanda peringatannya,” ujar Daniel Emlyn-Jones dalam YouTube-nya yang dilansir dari IFL Science.
Adapun tanda peringatan yang dipasang Daniel tersebut memberitahu pengunjung bahwa jika kulit mereka menyentuh tanaman gympie-gympie, bisa menyebabkan rasa sakit yang menyiksa. Rasa sakit ini akan semakin parah jika si penderita menggosok bagian kulit yang terpapar.