Tak Hanya Tanaman Hias, 5 Tumbuhan Ini Ternyata Dapat … Ayo Jakarta

Informasi Tentang Universitas Di Indonesia Dan Seluruh Dunia
Tak Hanya Tanaman Hias, 5 Tumbuhan Ini Ternyata Dapat … Ayo Jakarta
Tanaman yang Dapat Dijadikan sebagai Indikator Pencemaran Air Adalah Hidrofit, Kenali Cirinya Liputan6.com
Jakarta, CNBC Indonesia – Selain memiliki tanah yang subur dan sumber daya alam yang mumpuni, Indonesia juga ternyata memiliki tanaman yang bisa menghasilkan dan menyerap logam berat di tanah melalui rantai makanan secara biologis.
Fakta ini diungkap Pakar Biologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hamim. Menurutnya, ada beberapa jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar atau hiperakumulator.
Tanaman penghasil logam ini banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Daerah tempat tanaman ini berkembang memiliki kandungan logam tinggi seperti tanah ultrabasa.
Nikel merupakan salah satu jenis logam yang pembentukannya terjadi di batuan ultrabasa.
Selama ini, potensi tumbuhan hiperakumulator belum tergarap optimal. Karena itu, perhatian berbagai pihak dibutuhkan agar tanaman-tanaman terkait bisa dimanfaatkan untuk fitoremediasi dan fitomining.
Apa Itu Fitomining?
Fitomining sebenarnya bukan merupakan hal baru. Periset dunia telah lama mengetahui bahwa ada ratusan jenis biota yang berfungsi sebagai hiperakumulator.
Bapak peleburan mineral modern, Georgius Agricola, melihat potensi ini 500 tahun lalu. Dia melebur tanaman di waktu luangnya pada abad ke-16.
Rufus Chaney, seorang ahli agronomi yang bekerja di Departemen Pertanian AS selama 47 tahun, menemukan kata “phytomining” pada tahun 1983 dan memulai percobaan pertama di AS pada tahun 1996. Namanya diabadikan di salah satu tanaman penghisap nikel yang digunakan di salah satu kawasan di Malaysia.
Robert R. Brooks dan Michael F. Chambers, dua peneliti dari departemen ilmu tanah Massey University bersama Larry J. Nicks dan Brett H. Robinson, peneliti asal Nevada, AS, dalam paper bertajuk Phytomining yang terbit di Jurnal Cell Press tahun 1998 menyebut sejumlah tumbuhan dapat mengakumulasi logam 100 kali lipat lebih tinggi dari tumbuhan biasa non-akumulator. Untuk sebagian besar logam batas konsentrasi adalah 1 gram/kg (0,1%) massa kering, kecuali zinc (1%), emas (1 ppm atau 1 gram/ton) dan kadmium (0,01%).
Dalam penelitiannya mereka juga menyebutkan bahwa sebagian besar tanaman tersebut dapat mengumpulkan nikel. Robert dkk menyebut terdapat 300 spesies yang merupakan hiperakumulator nikel.
Proyek pertama fitomining dilakukan oleh biro pertambangan AS di Reno, Nevada menggunakan spesies Streptanthus polygaloides yang banyak ditemukan di wilayah tersebut untuk mengakumulasi nikel. Penelitian yang dilakukan di situs dengan kandungan nikel 0,35% dalam tanah – angka ini jauh di bawah standar industri penambangan – tersebut menyebut bahwa penambang dengan tanaman dapat memperoleh keuntungan US$ 513/hektar.
Penelitian yang mirip juga dilakukan di Italia dengan menggunakan jenis spesies lain dan mampu menghasilkan nikel sebanyak 96 kg/hektar pada wilayah yang mengandung 0,8% nikel.
Beberapa tanaman Bumi memiliki kedekatan yang sangat erat dengan logam, yang mana akar tumbuhan bertindak seperti magnet, organisme ini tumbuh subur di tanah kaya logam yang membuat ratusan ribu spesies tanaman lain tidak dapat bertahan atau mati.
Beberapa hiperakumulator tersebut logamnya dipanen dengan cara mengiris salah batangnya, seperti menyadap karet, dan mengeluarkan cairan getah warna hijau biru. Konsentrat tersebut dapat menghasilkan kadar nikel di atas bijih yang digunakan memasok ke smelter peleburan nikel dunia.
Sebuah spesies baru tanaman berbunga ditemukan di Sumatera bagian utara. Ahli botani dari Universitas Samudra mendapati tanaman ini di hutan campuran dataran rendah.
Spesies baru tanaman berbunga itu termasuk dalam genus Thottea, yakni genus subsemak dalam keluarga pipevine Aristolochiaceae. Tinggi pada umumnya kurang dari 1 meter dan anggotanya tersebar luas di Asia, yaitu di India sampai Sulawesi dan Filipina.
Thottea memiliki lebih dari 50 spesies yang diakui secara ilmiah. Beberapa di antara Thottea memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional dan Ayurveda (teknik pengobatan kuno dari India).
Menurut dua ahli botani Universitas Samudra, Wendy Mustaqim dan Zulfan Ariqo, seperti dikutip dari Sci.News, salah satu pusat penyebaran genus Thottea ada di Sumatera. Pulau ini memiliki 10 spesies di antaranya.
Di Sumatera, kajian Thottea belum usai. Beberapa spesies menjadi kurang dikenal karena keterbatasan jumlah spesimen, misalnya Thottea beccarii dan Thottea tapanuliensis. Sebagian juga dideskripsikan berdasarkan bahan yang kurang lengkap, contohnya Thottea straatmanii.
Spesies Thottea yang baru saja ditemukan ini memiliki tinggi 1,5 meter. Tanaman itu dinamakan Thottea beungongtanoeh, merupakan tumbuhan endemik Aceh bagian timur.
Tanaman Thottea beungongtanoeh berbunga dan berbuah pada bulan Juni. Para peneilti ini juga menjelaskan bahwa tumbuhan itu bisa dibedakan dari spesies yang lainnya karena memiliki 33 cuping, jumlah terbanyak untuk genus Thottea.
Selain itu, Thottea beungongtanoeh mempunyai perbungaan yang dekat dengan permukaan tanah. Para ahli menilai spesies ini harus digolongkan ke dalam status terancam.
“Mengikuti IUCN (2012) dan IUCN Standards and Petitions Committee (2022), spesies ini paling baik untuk sementara ditetapkan sebagai Terancam Punah,” kata mereka.
Status ini dianggap ideal karena luas habitat Thottea beungongtanoeh kurang dari 10 kilometer persegi dan hanya diketahui ada di satu lokasi. Selain itu, habitat yang tersedia menurun dan tanaman dewasanya kurang dari 50.
Penemuan mengenai Thottea beungongtanoeh oleh para botanis Universitas Samudra itu telah dipublikasikan pada November 2022 lalu di jurnal Taiwania. Artikel ilmiah mereka bertajuk “Thottea beungongtanoeh (Aristolochiaceae), a New Species from Aceh, Northern Sumatra”.
Simak Video “Tips Membuat Bonsai yang Ramah di Kantong“
[Gambas:Video 20detik]
(nah/faz)
JAKARTA, KOMPAS.com – Memajang tanaman hias gantung merupakan salah satu cara untuk membuat teras rumah menjadi cantik, asri, dan nyaman.
Namun, banyaknya pilihan tanaman hias gantung untuk mempercantik teras rumah sering kali membuat bingung.
Jika hal demikian juga kamu rasakan, ada beberapa pilihan tanaman hias gantung terbaik yang bisa dipilih untuk dipajang di teras rumah.
Baca juga: 10 Tanaman Hias Gantung yang Cocok di Dalam Ruangan
Dikutip dari channel YouTube Mama Celin, Selasa (29/11/2022), berikut ini adalah lima pilihan tanaman hias gantung yang dapat mempercantik teras rumah.
Sirih gading
Sirih gading adalah salah satu tanaman hias populer yang banyak diminati orang-orang karena tampilan dan keunikannya.
Bentuk daun sirih gading mempunyai motif dan warna yang berbeda-beda. Tak hanya bisa mempercantik ruangan, tanaman hias sirih gading sangat mudah dirawat.
Green fall adalah tanaman hias gantung yang masuk ke dalam spesies tanaman dischidia, yaitu genus tumbuhan di keluarga Apocynaceae.
Baca juga: Mau Meletakkan Tanaman Hias Gantung di Dalam Rumah? Ini Panduannya
Tanaman hias gantung satu ini memiliki daun menjuntai berwarna hijau muda sega rsehingga membuatnya cocok ditanam di pot gantung atau di pot tempel.
Zig-zag plant atau euphorbia tithymaloides adalah tanaman hias dengan ciri khas batang yang berbelok-belok alias zig-zag.
Tampilan daun zig-zag plant yang berwarna hijau seutuhnya membuatnya tampak sangat cantik untuk digantung.
Peperomia scadens adalah tanaman yang memiliki tampilan daun berwarna hijau dan putih pada tepian daunnya.
Baca juga: Deretan Tanaman Hias Indoor dan Outdoor yang Dapat Menyerap Bau
Jika digantung, daun-daun tanaman hias ini akan tampak cantik karena teruntai ke bawah. Tapi, peperomia scandens sangat direkomendasikan untuk digantung dengan penempatan yang teduh.
Tanaman hias gantung ini identik dengan daun bercorak garis-garis dengan bermacam-macam warna, seperti ungu, putih, hijau, dan silver.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Pernah dengar kalau micin bisa menjadi pupuk yang cukup baik untuk tanaman? Atau Anda mungkin pernah mencobanya di rumah?
Micin atau dikenal juga dengan sebutan monosodium glutamat (MSG) lazimnya digunakan sebagai bumbu dan penambah rasa makanan. Tapi, sebagian orang percaya, tidak hanya menambah rasa lezat di makanan, micin juga bisa membuat subur tanaman.
Mengutip Den Garden, micin kini terkenal sebagai alternatif pupuk tanaman. Ditengarai, salah satu penyebabnya adalah kandungan nitrogen dan mineral lainnya pada micin yang cukup tinggi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa micin sama baiknya dengan kebanyakan pupuk biasa. Hasil percobaan lain juga menegaskan bahwa MSG membantu pertumbuhan tanaman.
Micin mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium yang tinggi. Bahkan elemen lain seperti amonium, sulfat, kalsium, magnesium, asam amino yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman juga ada di dalam micin.
Berikut beberapa mineral penting yang cocok untuk tanaman dan ada di dalam micin.
Zat ini bisa membantu menciptakan makanan bagi tanaman melalui fotosintesis.
Zat ini bisa mendorong pertumbuhan akar, meningkatkan penyerapan nutrisi lain, dan merupakan pendorong tumbuhan lebih mekar.
![]()
|
Zat ini membantu tanaman tumbuh lebih cepat. Zat ini juga bisa mengatur proses metabolisme yang diperlukan untuk perkembangan buah dan biji.
Pada tanaman, asam amino dapat membuatnya lebih kuat dan meningkatkan ketahanan.
Sulfur membantu fungsi desinfeksi tanah dan meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen.
Lalu, berapa banyak sebaiknya micin yang digunakan untuk tanaman?
Meskipun baik, Anda juga tidak boleh menggunakan micin terlalu berlebihan. Kelebihan bisa membuat tanaman kering seperti terbakar.
Anda juga disarankan menggunakan micin yang dicampur pupuk biasa atau air. Menukil laman Why Farmit, takaran yang bisa Anda gunakan misalnya seperti berikut.
Isi wadah dengan 5 liter air. Tambahkan 1-2 sendok makan micin. Aduk rata.
Setelah selesai, campuran ini bisa disemprotkan ke daun atau dipercikkan ke tanah dekat pangkal pohon.
Campurkan 5 sendok makan micin untuk 1 liter air yang dibutuhkan. Aduk dan berikan pada tanaman.
Terapkan pupuk micin ini setiap dua minggu sekali selama musim tanam.
(tst/asr)
[Gambas:Video CNN]
SINARJATENG.COM – Wisata Telaga Rengganis di Watukumpul Pemalang Jawa Tengah merupakan wisata yang sejuk dan tenang bisa jadi pilihan destinasi untuk liburan sejenak dari rutinitas perkotaan yang padat.
Harga tiket masuk hanya Rp.5.000 dan fasilitasnya sudah ada parkir, toilet umum dan musholah.
Telaga rengganis terletak di Kecamatan Watukumpul atau sekitar 60 kilometer dari arah tenggara kota pemalang.
Baca Juga: Ini 5 Tips Cara Mudah Menghilangkan Komedo yang Membandel dengan Bahan yang Alami
Telaga yang memiliki luas 1 hektare dan berair jernih ini berada di Desa Gapura, Kecamatan Watukumpul atau berjarak 60 kilometer dari pusat kota Pemalang, tepatnya ke arah tenggara.
Untuk lokasi wisatanya sendiri telaga Rengganis berada di daerah watukumpul, pemalang Jawa Tengah.
Di mana Untuk akses jalan menuju ke sini sudah sangat baik dan apabila anda merasa kesulitan maka bisa menggunakan GPS yang ada di smartphone.
Keindahan Telaga Rengganis pun semakin lengkap dikarenakan jauh dari perkotaan
Baca Juga: Berikut 4 Cara Simple dan Mudah untuk Menebalkan Alis Secara Alami, Yuk Simak Caranya