Tag: tanpa

7 Kreasi Pohon Natal Tanpa Memakai Tumbuhan Cemara, Unik dan Tetap Estetik

Liputan6.com, Jakarta Pohon Natal kini telah menjadi pelengkap yang seakan wajib ada di Hari Natal. Bentuknya pun bervariasi, mulai dari yang masih tradisional hingga modern yang unik. Hal itu juga tergantung pada keinginan seseorang seperti apa pohon Natal mereka nantinya. Di satu sisi, pohon Natal hanyalah dijadikan sebuah simbol.

Melansir Bored Panda, seorang ahli Natal pada zaman Pra-Kristen/Pagan mengatakan bahwa orang menggunakan dahan pohon cemara untuk menghiasi rumah mereka selama titik balik matahari musim dingin, karena hal itu membuat mereka memikirkan musim semi yang akan datang.

Jadi pada akhirnya, ini bukan tentang pohon Natal tradisional yang kita lihat di film-film, tetapi tentang makna di baliknya. Untuk itu, orang-orang menyiapkan pohon Natal versinya sendiri yang membuatnya unik dan tampak estetik. Bisa disiapkan untuk di rumah atau tempat umum. Kreasi itu tentu akan membawa makna dan kegembiraan pada perayaan yang indah.

Dilansir Liputan6.com dari Bored Panda, berikut ini 7 kreasi pohon Natal tanpa memakai tumbuhan cemara yang unik dan tetap estetik, Selasa (20/12/2022).

7. Meski disusun dengan barang-barang bertema Natal, hasilnya sangat berwarna dan tampak estetik.

Apa Jadinya Kehidupan Tanpa Bakteri? Ahli Berikan Jawabannya

Jakarta, CNN Indonesia

Bakteri ternyata punya dampak signifikan dalam kehidupan manusia. Tanpanya, kehidupan di Bumi akan musnah.

Sepintas, bakteri kerap mendapat predikat buruk lantaran dituding menjadi penyebab dari berbagai penyakit. Tanpa bakteri, manusia pun bakal senang selama beberapa saat karena hilangnya bakteri berarti hilangnya penyakit seperti Ebola, Malaria, Flu, dll.

Namun hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Sebaliknya, kehidupan tanpa bakteri bakal berlangsung lebih buruk.

Jika mereka hilang, dampaknya pun bakal dahsyat untuk kehidupan manusia. Melansir IFL Science, salah satu yang bakal terancam adalah pasokan pangan.

Pasalnya, bakteri mengonversi nitrogen menjadi amonia, yang dibutuhkan bagi tumbuhan untuk berfotosintesis. Tanpa itu, manusia membutuhkan penyubur buatan agar proses fotosintesis tetap bisa berlangsung.

Jika tidak, kebanyakan fotosintesis di level global akan berakhir dalam kurun waktu satu tahun. Hewan-hewan pemakan tumbuhan seperti sapi pun bakal terancam dan pada akhirnya berdampak kepada stok makanan manusia.

Dampak lain yang bakal muncul adalah melimpahnya biomassa pada level molekuler. Hal itu bakal membuat penampungan sampah biogeokimiawi besar yang tidak mampu diubah oleh entitas biologis manapun.

Lebih lanjut, tingkat karbondioksida di atmosfer juga akan meningkat drastis. Hal itu disebabkan pelepasan karbondioksida lewat pernapasan manusia dan hewan, di saat tanaman tidak bisa mengubahnya menjadi oksigen karena telah mati.

“Pemusnahan kebanyakan manusia dan kehidupan nonmikroskopis di planet ini akan mengikuti kelaparan dalam waktu yang lama, penyakit, perang sipil, anarki dan sesak nafas di level global,” tulis para ahli.

Terlepas dari hal tersebut, para ahli menolak kemungkinan musnahnya manusia jika bakteri tidak ada. Menurut mereka, manusia bisa bertahan walau kualitas kehidupan sangat buruk.

Para ahli telah mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Plos Biology. Mereka menulis “Manusia bisa hidup tanpa mikroba dan baik-baik saja, untuk beberapa hari. Meskipun kualitas kehidupan di planet ini akan menjadi sangat buruk, beberapa jenis kehidupan bakal bertahan”

“Bukankah kita masih bisa makan dan mencerna makanan? Ya. Apakah hidup akan musnah jika bakteri dan arkaea absen atau di dunia tanpa mikroba? Tidak segera, tidak semua jenis kehidupan, dan tidak dalam waktu yang lama,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)





Karantina cegah masuk 26 ternak babi tanpa sertifikat kesehatan

Balikpapan (ANTARA) – Karantina Pertanian Balikpapan mencegah masuk 26 ekor babi yang dibawa dengan truk yang menumpang KM Swarna Kartika asal Palu di Pelabuhan Feri Kariangau.

“Babi-babi ini tidak dilengkapi sertifikat kesehatan hewan (KH-11), sehingga kami lakukan tindakan karantina berupa penahanan,” kata Mochammad Makruf, paramedik pada Karantina Hewan Pelabuhan Feri Kariangau.

Tanpa sertifikat KH-11, membawa hewan masuk satu kawasan hukum tertentu di Indonesia, maka melanggar UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Hukum itu berlaku juga untuk hewan ternak lainnya, seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, bahkan ular, dan hewan-hewan lain.

Selain UU Karantina, saat ini karena masih berlangsung wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ruminansia (memamah biak) seperti sapi, maka aturan memasukkan atau memindahkan hewan dari satu tempat ke tempat lainnya masih dilarang.

Hal tersebut berdasar pada Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pengendalian Lalu Lintas Hewan Rentan Penyakit Mulut dan Kuku dan Produk Hewan Rentan Penyakit Mulut dan Kuku Berbasis Kewilayahan.

Menurut Subkoordinator Karantina Hewan Endang Sri Pertiwi selama masa penahanan, pejabat karantina melakukan sosialisasi tentang pentingnya lapor karantina. Pengguna jasa menyetujui untuk dilakukan tindakan selanjutnya berupa penolakan dengan mengembalikan media pembawa tersebut ke daerah asal.

“Rangkaian tindakan yang dilakukan Karantina Pertanian Balikpapan selalu berdasarkan UU No. 21 Tahun 2019, ini agar masyarakat sadar betapa pentingnya tugas karantina dan peran mereka melapor pada karantina,” kata Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Akhmad Alfaraby.

Adalah tugas Karantina melindungi warga, termasuk juga tanaman dan hewan, dari berbagai penyakit yang mungkin menyertai masuknya satu spesies tertentu–atau juga melindungi dari keberadaan spesies itu sendiri.

Sudah menjadi cerita dan contoh turun-temurun hal eceng gondok, tumbuhan air yang memiliki bunga ungu yang sangat menarik itu, yang dibawa langsung Presiden Soekarno (Bung Karno) dari Brasil untuk ditaruh di kolam Istana Bogor, ternyata kemudian menjadi gulma alias hama di perairan-perairan air tawar terbuka di Indonesia karena kecepatannya berkembang biak. 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Karantina cegah masuk 26 hewan ternak babi tak bersertifikat kesehatan


3 tumbuhan ini terbukti sembuhkan burung kenari yang macet bunyi jadi gacor dor tanpa obat kimia berbahaya

AGTVnews.com – Burung kenari macet bunyi butuh perawatan dan penanganan khusus.

Cara di bawah ini mampu mengatasi burung kenari macet bunyi tanpa obat dan hanya memakai bahan herbal.

Namun Kicau Mania bisa memilih cara mana yang bagus untuk burung kenari macet bunyi.

Di bawah ini hanya saran untuk mengatasi burung kenari macet bunyi.

Baca Juga: Apapun yang diucapkan jadi kenyataan, 2 weton ini dijuluki pemilik lisan dewa

Setiap pemain memiliki cara sendiri-sendiri, tinggal menyesuaikan dengan kenari yang dimiliki.

Berikut ini cara mengatasi burung kenari yang sedang macet bunyi.

1. Rawat harian

Bedakan tempat burung kenari yang macet bunyi dengan yang gacor atau isolasi burung. Saat penjemuran juga beri jarak yang jauh.