Surabaya (ANTARA) – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menanam sedikitnya 2.000 pohon di 14 area terminal peti kemas yang dikelola oleh perusahaan sebagai wujud komitmen perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan pelabuhan.

“Aksi tanam pohon sebagai bentuk komitmen untuk turut serta dalam penanganan perubahan iklim yang berpedoman pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs/Sustainable Development Goals),” kata Corporate Secretary SPTP Widyaswendra kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Penanaman pohon dilakukan secara serentak oleh para terminal head (pimpinan cabang) SPTP dengan para pemangku kepentingan yang ada di masing-masing terminal peti kemas.

Selain itu, penanaman pohon juga untuk menghilangkan kesan lingkungan pelabuhan sebagai tempat yang gersang, kumuh dan sumber polusi.

Aksi tanam pohon yang dilakukan SPTP sekaligus sebagai bentuk dalam mewujudkan pelabuhan hijau (green port) dan bersih.

“Ada tiga jenis tumbuhan yang ditanam di area terminal peti kemas, yakni sawo kecik, tanjung, dan pucuk merah. Ketiga tumbuhan tersebut dipilih karena karakteristiknya yang mudah dalam hal perawatan dan tidak merusak fasilitas fisik yang ada di sekitar terminal peti kemas,” kata Widyaswendra.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong Jece Julita Piris mengatakan lingkungan pelabuhan yang asri akan membuat pekerja dan pihak-pihak yang berkepentingan merasa nyaman ketika ada di lokasi pelabuhan.

Sebagian masyarakat, lanjut dia, beranggapan bahwa pelabuhan adalah tempat yang panas karena letaknya yang berada dekat dengan laut.

Dengan penghijauan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi kelestarian lingkungan pelabuhan.

“Penanaman pohon ini menjadi wujud komitmen bersama antara regulator dengan operator dalam mewujudkan pelabuhan bersih dan asri. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana kita para pihak yang ada di area pelabuhan juga turut menjaga kebersihan dan ketertiban pelabuhan, agar sehat dan selamat,” ujarnya.