Warga Pedukuhan Selorejo, Sodo, Paliyan, Gunungkidul, Musri (53) meninggal diduga karena menyantap belalang setan yang dimasaknya di ladang bersama suaminya. Apa itu belalang setan? Berikut penjelasan dari tim peneliti Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ciri-ciri Belalang Setan
Melansir situs resmi Fakultas Biologi UGM, belalang setan merupakan belalang anggota Famili Pyrgomorphidae dan ordo Orthoptera. Kepala dan thorak belalang ini berwarna gelap kebiruan dan bagian lateralnya (pinggir) berwarna kuning cerah. Adapun abdomen (bagian tubuh di belakang dada atau toraks) bagian tergit dan sternit berseling merah dan kuning.
Menurut artikel dalam situs biologi.ugm.ac.id yang diakses detikJateng pada Senin (5/12/2022), warna-warni badan belalang itu sebagai peringatan untuk menjauhkan diri dari predator.
Selain itu, belalang setan juga memiliki perilaku yang unik. Apabila belalang setan terganggu, mereka akan mengeluarkan busa dari bagian toraks (bagian di belakang kepala serangga).
“Cairan tersebut memang berbau menyengat, dari mana nama belalang itu didapat, namun tidak beracun bagi manusia. Cairan tersebut bermanfaat sebagai salah satu cara mempertahankan diri mereka terhadap mangsanya,” dikutip detikJateng dari situs biologi.ugm.ac.id.
Menurut situs Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM, belalang ini agak berbeda dengan belalang pada umumnya yang makan pada saat siang hari. Belalang setan makan pada saat malam hari.
Belalang setan adalah belalang pemakan segala. Di Srilanka, belalang tersebut menyukai tumbuhan dadap, kelapa, Areca dan pisang.
Dalam situs hpt.faperta.ugm.ac.id disebutkan, pergerakan belalang ini lamban atau tidak gesit. Jika hendak dipegang, belalang ini lebih memilih menjatuhkan diri daripada meloncat terbang.
“Ketika dipegang manusia dan merasa terganggu, belalang setan mengeluarkan cairan berupa busa yang menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan juga mengeluarkan bunyi seperti derikan,” dikutip dari artikel di hpt.faperta.ugm.ac.id.
Cairan tersebut keluar dari bagian toraksnya yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predatornya. Cairan juga terasa pahit dan bisa meracuni sebagian predatornya.
“…bagi sebagian orang yang kulitnya sensitif sebaiknya menggunakan sarung tangan yang terbuat dari karet agar cairan yang dikeluarkan oleh belalang setan tidak bersinggungan langsung dengan kulit yang meyebabkan iritasi,” tulis artikel itu.
Hasil penelitian Fakultas Biologi UGM tahun 2018 ada di halaman selanjutnya.